Keluar RS, Clinton dinanti penyelidikan serangan di Benghazi

Jum'at, 04 Januari 2013 - 14:06 WIB
Keluar RS, Clinton dinanti penyelidikan serangan di Benghazi
Keluar RS, Clinton dinanti penyelidikan serangan di Benghazi
A A A
Sindonews.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton keluar dari Rumah Sakit New York Presbyterian pada Rabu (2/1) malam waktu setempat, setelah menjalani perawatan selama tiga hari.

Hillary, yang tidak terlihat di hadapan publik sejak 7 Desember lalu, dirawat di rumah sakit setelah ditemukan adanya gumpalan darah di belakang telinga kanannya. Gumpalan darah itu diduga akibat gegar otak yang dia alami pada pertengahan Desember lalu.

Gegar otak itu disebabkan penyakit yang disebut Departemen Luar Negeri AS sebagai virus perut yang diderita Hillary saat berkunjung ke Eropa yang menyebabkan dehidrasi dan pingsan ketika dia pulang ke Washington.

“Menlu Hillary keluar dari rumah sakit. Tim medisnya menyatakan bahwa Hillary membuat kemajuan yang baik di semua faktor, dan mereka yakin bahwa Hillary akan segera pulih kembali,” papar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Philippe Reines,dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.

“Hillary dan keluarganya ingin menyampaikan penghargaan kepada para dokter, perawat, dan staf di New York Presbyterian Hospital Columbia University Medical Center atas perawatan yang sangat baik yang dia terima.” Diplomat top AS itu terlihat mengenakan mantel tebal dengan memakai kacamata hitam saat keluar dari rumah sakit.

Menurut laporan CNN, dengan didampingi suaminya, mantan presiden Bill Clinton, beserta putrinya, Chelsea, dan sejumlah pembantunya, Hillary berjalan ke sebuah van hitam yang menunggu di depan rumah sakit. “Saya bersyukur ibu sudah keluar dari rumah sakit dan kini sedang menuju rumah, lebih bersyukur lagi karena tim medis yakin ibu akan pulih sepenuhnya,” ungkap Chelsea, dikutip AFP.

Tidak diketahui kapan Hillary akan kembali berkantor, tapi Reines berjanji untuk memberikan kabar terbaru dalam beberapa hari mendatang.

Reines pun tidak memberi tahu ke mana Hillary akan pergi se keluarnya dari rumah sakit, tetapi dia memiliki sebuah rumah di Chappaqua,New York. Sebelumnya juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland mengatakan bahwa meski tengah sakit, Hillary tetap bekerja bersama stafnya melalui telepon.

“Dia telah berbicara dengan stafnya, termasuk hari ini. Dia sudah cukup aktif di telepon dengan kami semua,”kata Nuland.

Terkait kondisi kesehatannya, Hillary yang tak kenal lelah itu akan datang untuk bersiap mundur setelah empat tahun menjabat sebagai Menlu. Kemungkinan besar dirinya akan menyerahkan jabatannya kepada Senator John Kerry yang telah dicalonkan oleh Presiden Barack Obama untuk menggantikannya.
Sebagian besar upaya Hillary telah diakui karena membantu untuk mengembalikan citra AS di mata internasional dalam empat tahun terakhir, dan Obama telah mengatakan bahwa ia telah memintanya tinggal.

Namun, mantan ibu negara dan senator mengaku sudah lelah berada di mata publik selama hampir dua dekade. Sebagai menlu AS ia telah melakukan perjalanan hampir 1 juta mil dan mengunjungi 112 negara tanpa lelah, mempromosikan demokrasi yang disebut dengan “smart power.”

Seharusnya Hillary bersaksi bulan lalu, setelah penyelidikan Departemen Luar Negeri menemukan keamanan konsulat AS di Benghazi sangat tidak memadai.Namun, agenda tersebut terpaksa dibatalkan karena ia jatuh sakit. Serangan di Benghazi sedikitnya menewaskan duta besar AS dan tiga pejabat AS lainnya.

Anggota Kongres dari Republikan Peter King mengatakan bahwa Hillary masih diperlukan untuk bersaksi. “Saya pikir dia akan senang melakukannya karena dia tidak pernah mundur dari perdebatan,” ujar King. Kepada CNN. King memaparkan, Hillary tidak akan muncul di depan Kongres sampai dirinya benar-benar sembuh.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6561 seconds (0.1#10.140)