Filipina dan AS rancang latihan militer gabungan
A
A
A
Sindonews.com – Filipina dan Amerika Serikat tengah menyusun rencana untuk menggelar latihan militer gabungan pada 2013 mendatang. Kepala Angkatan Bersenjata Filipina, Jendral Jessie Dellosa mengatakan, daftar akhir akan selesai pada Februari 2013 mendatang.
“Daftar ini akan disetujui oleh Komando Pasifik AS dan pejabat militer Filipina,” ujar Dellosa seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (16/11/2012).
Menurutnya, daftar kegiatan yang akan dijalani pada latihan militer gabungan meliputi latihan militer terkemuka seperti Balikatan, serangkaian kegiatan berskala besar pelatihan, dan Phiblex, latihan pendaratan amfibi.
Dellosa menambahkan, latihan gabungan ini tak akan terpengaruh oleh isu di luar militer. “Masalah soal dugaan pembuangan limbah beracun oleh kontraktor AS, hasil dari pembuangan kapal Amerika di Subic Bay, Filipina Utara, tidak akan mempengaruhi pelaksanaan latihan militer antara kedua negara,” kata Dellosa.
Laporan pembuangan limbah beracun yang dilakukan oleh kapal Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) di Subic Bay, sebelah Utara Provinsi Zambales, Filipina, memang sempat menghidupkan kembali sentimen anti AS di Filipina.
Kontroversi berhembus saat perusahaan pelayaran Malaysia, Glenn Defense Marine Philippines (GDMP) mengaku dikontrak untuk membuang limbah dari kapal AL AS di kawasan itu. GDMP mengatakan, tindakan mereka dilindungi kerangka kerjasama Visiting Forces Agreement (VFA). VFA merupakan kerangka hukum yang mengatur keberadaan personel dan peralatan militer AS di Filipina.
“Daftar ini akan disetujui oleh Komando Pasifik AS dan pejabat militer Filipina,” ujar Dellosa seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (16/11/2012).
Menurutnya, daftar kegiatan yang akan dijalani pada latihan militer gabungan meliputi latihan militer terkemuka seperti Balikatan, serangkaian kegiatan berskala besar pelatihan, dan Phiblex, latihan pendaratan amfibi.
Dellosa menambahkan, latihan gabungan ini tak akan terpengaruh oleh isu di luar militer. “Masalah soal dugaan pembuangan limbah beracun oleh kontraktor AS, hasil dari pembuangan kapal Amerika di Subic Bay, Filipina Utara, tidak akan mempengaruhi pelaksanaan latihan militer antara kedua negara,” kata Dellosa.
Laporan pembuangan limbah beracun yang dilakukan oleh kapal Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) di Subic Bay, sebelah Utara Provinsi Zambales, Filipina, memang sempat menghidupkan kembali sentimen anti AS di Filipina.
Kontroversi berhembus saat perusahaan pelayaran Malaysia, Glenn Defense Marine Philippines (GDMP) mengaku dikontrak untuk membuang limbah dari kapal AL AS di kawasan itu. GDMP mengatakan, tindakan mereka dilindungi kerangka kerjasama Visiting Forces Agreement (VFA). VFA merupakan kerangka hukum yang mengatur keberadaan personel dan peralatan militer AS di Filipina.
(esn)