Pemerintah Afghanistan bantah akan runtuh pada 2014

Senin, 08 Oktober 2012 - 21:58 WIB
Pemerintah Afghanistan bantah akan runtuh pada 2014
Pemerintah Afghanistan bantah akan runtuh pada 2014
A A A
Sindonews.com – Pemerintah Afghanistan membantah kekhawatiran akan runtuhnya struktur pemerintahan jika pasukan NATO angkat kaki dari negeri itu pada 2014 mendatang. “Ini adalah perang psikologi yang dilancarkan media Barat pada Afghanistan. Mereka mengatakan, setelah pasukan asing mundur, Afghanistan akan menjadi miskin, akan ada perang saudara dan Taliban akan kembali, dan sebagainya," kata Presiden Afghanistan Hamid Karzai beberapa waktu lalu.

Seperti dikutip dari couriermail.com.au, Senin (8/10/2012), The International Crisis Group (ICG) memprediksi kalau Kepolisian dan Militer Afghanistan belum siap untuk bertanggung jawab atas keamanan negeri itu.

"Ada risiko nyata bahwa pemerintahan di Kabul bisa runtuh jika NATO menarik pasukan dari Afghanistan. Tentara dan polisi Afghanistan akan kewalahan dan tak siap untuk masa transisi,” ujar Candace Rondeaux, analis senior ICG untuk Afghanistan.

Menurut rencana, pasukan koalisi yang telah berada di negara itu selama 11 tahun dan mengusir gerilyawan Taliban, akan menarik mundur secara bertahap 130 ribu pasukannya hingga akhir 2014.

“Pemerintah Presiden Karzai dan parlemen telah gagal untuk mengambil langkah-langkah serius menuju persiapan pemungutan suara bersih. Karzai tampaknya lebih tertarik untuk memperpanjang kekuasaan, daripada memastikan kredibilitas sistem politik dan stabilitas jangka panjang di negara ini," lanjut Rondeaux.

Bukan hanya ICG yang memprediksi hal ini. Analis lain dari Carnegie Endowment for International Peace, Gilles Dorronsoro juga memprediksi hal yang sama. "Setelah 2014, tingkat dukungan AS bagi rezim Afghanistan akan terbatas. Sebuah fase baru perang sipil mungkin saja akan terjadi,” ulas Dorronsoro.

Apa pun analisa yang muncul, Pemerintahan Presiden Karzai tak mau ambil pusing. Pemerintah Afghanistan menyebut prediksi itu sebagai "omong kosong dan sampah". “Bangsa kami tidak lahir pada tahun 2002. Kami memiliki sejarah 5.000 tahun dan kami telah berjuang melawan negara adidaya di masa lalu. Kepolisian nasional kami dan tentara siap untuk membela negara dan kedaulatan," kata sebuah pernyataan Pemerintah Afghanistan.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3478 seconds (0.1#10.140)