Saat Ini, 1/3 penduduk dunia online

Sindonews.com - International Telecommunications Union (ITU)mengeluarkan laporan terbaru seputar internet. ITU mengungkapkan bahwa sekitar 1/3 (sepertiga) jumlah penduduk dunia memiliki akses ke internet.

Jumlah tersebut menurut ITU cukup besar meskipun masih jauh dari target penetrasi internet sesuai dengan Millenium Development Goals. Temuan komprehensif itu dirilis oleh Komisi Broadband ITU untuk Pembangunan Digital pada Senin (24/09/012) seperti dilansir Aljazeera.

Laporan tersebut menyatakan, di negara berkembang, saat ini, 20,5% rumah tangga memiliki akses ke intenet. ITU menargetkan pada 2015 akan mencapai 40%.
Laporan Kondisi Broadband 2012 ini mengevaluasi penyebaran dan kemajuan broadband dalam rangka mencapai target peningkatan penggunaan dan keterjangkauan di lebih dari 170 negara di dunia.

Laporan ini juga menyebutkan, sementara akses di rumah tangga meningkat pada tingkat yang dapat diterima. Sedangkan penggunaan internet perorangan malah terus tertinggal. Peningkatan mobile broadband mungkin bisa mengungkit penggunaan perorangan. Pada akhir 2011, penggunaan mobile broadband mencapai 2 berbanding 1 dengan jumlah koneksi tetap.

Pada tahun 2020 diramalkan perangkat yang terhubung dengan jumlah individu pengguna akan lebih besar. Dengan rasio 6 perangkat untuk 1 individu.

“Layanan dan jaringan broadband mengubah cara hidup kita. Komisi Broadband berkomitmen agar manfaat dari penggunaan broadband tersedia untuk semua warga dunia. Saya sangat senang dengan dedikasi dan antusiasme yang ditunjukan oleh pelaku bisnis senior dan pejabat tinggi pembuat kebijakan pada Komisi ini untuk terus memajukan agenda kebijakan broadband yang mendunia,” papar Sekretaris Jendral ITU Hamadoun I. Toure.

ITU adalah lembaga utama PBB yang menangani teknologi informasi dan komunikasi. Selain mengumpulkan data statistik dan rekomendasi pembuat kebijakan, lembaga ini juga memegang peranan penting dalam mengkoordinasikan penggunaan global dari spektrum radio dan satelit yang mengorbit. ITU juga mengembangkan standar telekomunikasi internasional.