22 juta muslim China rayakan Ramadan

Sabtu, 28 Juli 2012 - 09:55 WIB
22 juta muslim China rayakan Ramadan
22 juta muslim China rayakan Ramadan
A A A
Sindonews.com – China memang dikenal sebagai negara atheis, tapi kemerdekaan beragama tetap dihormati di negeri itu. Sebanyak 22 juta muslim di China pun turut merayakan bulan suci Ramadan.

Muslim China bersatu dengan lebih dari satu miliar muslim dunia untuk melaksanakan ibadah puasa. Salah satu pusat kegiatan komunitas muslim China ada di Masjid Niujie, Beijing.

Masjid ini merupakan masjid terbesar dari 73 masjid di ibu kota Negeri Tirai Bambu. Keberadaan Masjid Niujie di distrik Xuanwu seakan menjadi oase di tengah hiruk-pikuk kehidupan metropolis Beijing.

Masjid tertua di China ini dibangun pada 996 masehi oleh putra ulama dari Arab. Dia dimakamkan di halaman belakang masjid bersama dua sheikh dari Asia Tengah yang datang ke China melalui Jalur Sutra di era Dinasti Qing.

Masjid Niujie memiliki Menara Pemantau Bulan yang berbentuk segi enam, mirip dengan kuil. Itulah uniknya masjid yang penuh dengan arsitektur yang mencerminkan perpaduan budaya antara arsitektur istana kuno China dan masjid di Arab.

Ramadan di Beijing pun terasa semakin syahdu saat ratusan muslim berbuka puasa bersama di Masjid Niujie. Setelah berbuka puasa dengan air dan kurma, umat Islam di Niujie menjalankan salat magrib. Selesai salat magrib, mereka makan iftar bersama.

Umat muslim juga dapat menemukan banyak restoran halal di sekitar Masjid Niujie. Uniknya, Masjid Niujie bentuknya seperti kelenteng di Indonesia, tapi rumah makan halal bentuknya justru menyerupai masjid dengan kubahnya yang khas. Restoran-restoran halal di sekitar Masjid Niujie juga lebih ramai saat buka puasa.

Ramadan kali ini juga menjadi kesempatan bagi warga China nonmuslim untuk menjadi mualaf. Pengucapan kalimat syahadat semakin sering dilakukan di Masjid Niujie pada Ramadan.

Ateisme yang menjadi paham Negara China, tampaknya tidak dapat membendung semakin banyaknya warga yang akhirnya memilih memeluk agama Islam. Selain di Beijing, pusat komunitas muslim China juga ada di Masjid Dongguan di Xining, Provinsi Qinghai, bagian barat laut China.

Di masjid berusia 600 tahun itu, puluhan ribu muslim berkumpul untuk salat tarawih. “Bulan Ramadan itu luar biasa dan merupakan bulan paling penting bagi muslim. Salat tarawih juga sangat penting,” kata Ma Yongliang, salah seorang muslim China yang mengelola perusahaan logistik di Kota Xining.

Ma merupakan muslim yang taat menjalankan salat lima waktu setiap hari,di tengah kesibukan bisnisnya.“Kami telah mendapat nasihat dari Alquran selama berabad-abad. Meskipun hidup kami berubah cepat,kami tetap memegang keyakinan kuat,”tutur Ma.

Mempersiapkan makan sahur juga menjadi kegiatan baru bagi ibu-ibu rumah tangga muslim di China. “Saya bangun pukul 3 pagi selama Ramadan untuk mempersiapkan makan sahur bagi keluarga saya,”tutur Han Jing, 17,seorang ibu rumah tangga.

Han menjelaskan bahwa dia biasa salat di rumah,sedangkan pria ke masjid. Menurut Han, puasa memang lapar, tapi dia yakin bahwa itulah cara untuk lebih mendekat pada Allah SWT.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5235 seconds (0.1#10.140)