Anak posting di Facebook, ayah ditahan

Jum'at, 13 Juli 2012 - 15:20 WIB
Anak posting di Facebook, ayah ditahan
Anak posting di Facebook, ayah ditahan
A A A
Sindonews.com - Sebagian besar orang yang mendapatkan masalah di Facebook umumnya berawal dari postingan yang dibuatnya. Namun apa jadinya jika postingan tersebut malah membuat orangtua menanggungnya hingga harus mengalami penahanan.

Kasus ini terjadi di Iran. Aktivitas seorang pria berusia 25 tahun, Yashar Khameneh, di Facebook menyebabkan sang ayah ditahan di sebuah penjara terkenal di Teheran. Kini, untuk menebus kelakukannya, Khameneh sedang berjuang untuk membebaskan ayahnya.

Abbas Khameneh tinggal di Iran sementara anaknya, Yashar Khameneh, tinggal di Belanda. "Saya ingin keluarga saya memaafkan saya," ungkap Khameneh, sebagaimana dilansir CNN, Jumat (13/7/2012).

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Semua berawal pada tahun lalu, ketika Khameneh studi di sebuah perguruan tinggi di Belanda. Saat itu Khameneh bergabung dengan halaman Facebook yang mengolok-olok seorang imam muslim Syiah, Ali al-Naqi Hadi.

Naqi adalah satu dari 12 imam yang dianggap penerus Nabi Muhammad. Dengan julukan "Infallibles", para imam dilindungi hukum di Iran dari ejekan dan komentar negatif. Seseorang yang menghina mereka akan ditangkap.

Penyuka halaman itu mencapai lebih dari 21.000. Khameneh tidak tahu siapa pengelola situs tersebut. Mereka menggunakan nama panggilan, seperti yang dilakukan banyak pengguna Facebook, meski Khameneh mulanya memposting link ke halaman pribadi Facebook-nya yang menggunakan nama asli.

"Kami percaya apapun bisa menjadi subjek lelucon. Tidak ada yang terlalu suci untuk melucu. Awalnya, halaman itu tidak dianggap serius, hanya lelucon," kata Khameneh.

Khameneh tidak berpikir jika seseorang pegawai Pemerintah Iran akan melihat halaman tersebut. Sebab jenis halaman di Facebook begitu banyak. Pasalnya jika hal itu menjadi populer, maka sebagian besar di Iran akan marah, di mana ayah, ibu dan saudaranya tinggal.

"Sejak awal, saya tahu halaman itu berbahaya, tapi hal yang ‘Tabu’ harus diungkapkan. Saya tahu hal itu sensitif bagi kaum muslim dan warga Iran di seluruh dunia. Namun di Eropa, lelucon mengenai Yahudi atau Kristen tidak akan mengancam nyawa siapapun," jelas dia.

Halaman Facebook yang disebut "Kampanye untuk mengingatkan pengikut Syiah tentang Imam Naqi” menampilkan seorang pria berjubah mirip Naqi. Pria berjubah itu memiliki wajah seperti Charles Manson, diapit unta dengan mengenakan kacamata hitam dan keledai seperti di film Shrek. Selain itu juga ada gambar sebuah makam Syiah yang telah dikotori sekawanan merpati.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3168 seconds (0.1#10.140)