Badai hantam 2 juta orang di timur AS
A
A
A
Sindonews.com - Badai menghantam wilayah Amerika Serikat (AS) bagian timur, Sabtu dini hari waktu setempat. Akibat dari bencana tersebut, dikabarkan seorang wanita di Virginia Utara tewas tertimpa sebuah pohon.
Badai dengan kecepatan 70 meter per jam tersebut menyapu wilayah Maryland, Virginia, West Virginia, Washington DC, Indiana dan Ohio. Sebelum badai datang, cuaca di wilayah tersebut justru panas terik.
Menurut Badan Cuaca Nasional, National Weather Service AS, di ibu kota, suhu panas pukul 3 sore meningkat hingga 104 derajat Fahrenheit. Suhu ini merupakan rekor suhu terpanas di AS. Sebelumnya, pada tahun 1934 suhu udara terpanas mencapai 101 derajat Fahrenheit.
Badai yang membawa gelombang panas ini merusak rumah penduduk, jalan raya bawah tanah di Washington dan merobohkan tiang listrik yang mengaliri suplai listrik bagi dua juta warga Washington D.C. Aliran listrik di 460 ribu distrik di Columbia, Montgomery dan daerah Prince George's padam.
Sementara itu, Gubernur Virginia Barat Earl Ray Tomblin mengatakan, keadaan darurat setelah 500 ribu pelanggan di 27 daerah kehilangan pasokan listrik.
Juru bicara polisi wilayah Fairfax, Mary Ann Jennings mengatakan seorang wanita dilaporkan tewas akibat tertimpa pohon sebelum sempat melarikan diri ke dalam rumah. "Lebih dari setengah aliran listrik padam," ungkap Jennings seperti diberitakan AP, Sabtu (30/6/2012).
Badai juga mengakibatkan jadwal perjalanan kereta tertunda. Sementara itu di Ohio, badai ini menerbangkan tiga kontainer di jalan tol dalam kota dekat Findlay. Tim evakuasi sejauh ini telah mengevakuasi 20 orang penduduk untuk bermalam di pusat palang merah terdekat.
Badai dengan kecepatan 70 meter per jam tersebut menyapu wilayah Maryland, Virginia, West Virginia, Washington DC, Indiana dan Ohio. Sebelum badai datang, cuaca di wilayah tersebut justru panas terik.
Menurut Badan Cuaca Nasional, National Weather Service AS, di ibu kota, suhu panas pukul 3 sore meningkat hingga 104 derajat Fahrenheit. Suhu ini merupakan rekor suhu terpanas di AS. Sebelumnya, pada tahun 1934 suhu udara terpanas mencapai 101 derajat Fahrenheit.
Badai yang membawa gelombang panas ini merusak rumah penduduk, jalan raya bawah tanah di Washington dan merobohkan tiang listrik yang mengaliri suplai listrik bagi dua juta warga Washington D.C. Aliran listrik di 460 ribu distrik di Columbia, Montgomery dan daerah Prince George's padam.
Sementara itu, Gubernur Virginia Barat Earl Ray Tomblin mengatakan, keadaan darurat setelah 500 ribu pelanggan di 27 daerah kehilangan pasokan listrik.
Juru bicara polisi wilayah Fairfax, Mary Ann Jennings mengatakan seorang wanita dilaporkan tewas akibat tertimpa pohon sebelum sempat melarikan diri ke dalam rumah. "Lebih dari setengah aliran listrik padam," ungkap Jennings seperti diberitakan AP, Sabtu (30/6/2012).
Badai juga mengakibatkan jadwal perjalanan kereta tertunda. Sementara itu di Ohio, badai ini menerbangkan tiga kontainer di jalan tol dalam kota dekat Findlay. Tim evakuasi sejauh ini telah mengevakuasi 20 orang penduduk untuk bermalam di pusat palang merah terdekat.
(hyk)