Presiden baru Paraguay dilarang hadiri KTT Mercosur
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Luar Negeri Argentina mengumumkan negara anggota blok perdagangan Amerika Selatan telah memutuskan melarang Presiden baru Paraguay menghadiri KTT Mercosur, 29 Juni mendatang.
Kementrian Argentina mengatakan, keputusan ini merupakan bentuk protes terhadap parlemen Paraguay atas pemberhentian Presiden Paraguay, Fernando Lugo, pada 22 Juni 2012 kemarin. “Tindakan ini merupakan sebuah pelanggaran atas demokrasi di Paraguay,” ungkap Menteri Luar negeri Argentina Hector Timmerman seperti diberitakan dalam Ria Novosti, Senin (25/6/2012).
Sebelumnya pada Jumat 22 Juni 2012, parlemen Paraguay telah melakukan voting dan memutuskan untuk mengeluarkan Lugo dari kantor kepresidenan. Parlemen Paraguay memutuskan bahwa Lugo harus bertangung jawab atas tewasnya belasan orang akibat bentrok antara petani dan polisi Paraguay.
Kelompok oposisi dengan keras mengecam Lugo atas kejadian ini, mereka mengatakan Lugo harus bertanggung jawab atas kesalahan penanganan dalam upaya penggusuran tanah milik petani.
Pada hari yang sama parlemen Paraguay melantik Wakil Presiden Federico Franco dari partai liberal menggantikan Lugo menjadi presiden sampai pemilihan presiden yang dijadwalkan pada April 2013.
Dalam voting yang digelar pada jumat 22 Juni lalu, Partai liberal bersikap sangat keras terhadap Lugo dalam voting di parlemen.
Presiden Lugo awalnya berjanji akan mematuhi hasil akhir keputusan parlemen Paraguay, Lugo memutuskan menempuh jalan damai untuk merebut kembali kursi kepresidenan.
Lugo berubah sikap karena besarnya simpati dan dukungan yang diberikan oleh negara sahabat. Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay Bolivia, Chili, Kolombia, Ekuador dan Peru sebagian besar dari mereka menarik mundur duta besarnya untuk Paraguay.
Kementrian Argentina mengatakan, keputusan ini merupakan bentuk protes terhadap parlemen Paraguay atas pemberhentian Presiden Paraguay, Fernando Lugo, pada 22 Juni 2012 kemarin. “Tindakan ini merupakan sebuah pelanggaran atas demokrasi di Paraguay,” ungkap Menteri Luar negeri Argentina Hector Timmerman seperti diberitakan dalam Ria Novosti, Senin (25/6/2012).
Sebelumnya pada Jumat 22 Juni 2012, parlemen Paraguay telah melakukan voting dan memutuskan untuk mengeluarkan Lugo dari kantor kepresidenan. Parlemen Paraguay memutuskan bahwa Lugo harus bertangung jawab atas tewasnya belasan orang akibat bentrok antara petani dan polisi Paraguay.
Kelompok oposisi dengan keras mengecam Lugo atas kejadian ini, mereka mengatakan Lugo harus bertanggung jawab atas kesalahan penanganan dalam upaya penggusuran tanah milik petani.
Pada hari yang sama parlemen Paraguay melantik Wakil Presiden Federico Franco dari partai liberal menggantikan Lugo menjadi presiden sampai pemilihan presiden yang dijadwalkan pada April 2013.
Dalam voting yang digelar pada jumat 22 Juni lalu, Partai liberal bersikap sangat keras terhadap Lugo dalam voting di parlemen.
Presiden Lugo awalnya berjanji akan mematuhi hasil akhir keputusan parlemen Paraguay, Lugo memutuskan menempuh jalan damai untuk merebut kembali kursi kepresidenan.
Lugo berubah sikap karena besarnya simpati dan dukungan yang diberikan oleh negara sahabat. Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay Bolivia, Chili, Kolombia, Ekuador dan Peru sebagian besar dari mereka menarik mundur duta besarnya untuk Paraguay.
()