China tolak cara AS beri sanksi negara ketiga
A
A
A
Sindonews.com - China menentang sikap Amerika Serikat (AS) yang menjatuhkan sanksi kepada negara ketiga yang tak mau mengurangi impor minyak dari Iran.
"China menentang negara manapun yang menjatuhkan sanksi kepada negara lain berdasarkan hukum nasionalnya," ungkap Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Liu Weimin, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (13/6/2012).
China merupakan salah satu dari 18 negara yang dianggap AS tidak berhasil mengurangi impor minyak dari Iran. Liu mengatakan perdagangan adalah sesuatu hal legal dan rasional. Lagipula, saluran impor minyak China dari Iran terbuka dan transparan.
"Kami tidak melebih-lebihkan jumlah impor minyak dari Iran. Kuota impor kami sesuai dengan kebutuhan nasional dan itu tidak bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB ataupun merusak kepentingan masyarakat internasional," tutur Liu.
AS telah membebaskan tujuh negara dari sanksi ekonomi karena berhasil mengurangi impor minyak dari Iran. Senin lalu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan, India, Malaysia, Republik Korea, Afrika Selatan, Sri Lanka, Turki, dan Taiwan, secara signifikan telah melakukan pengurangan.
"China menentang negara manapun yang menjatuhkan sanksi kepada negara lain berdasarkan hukum nasionalnya," ungkap Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Liu Weimin, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (13/6/2012).
China merupakan salah satu dari 18 negara yang dianggap AS tidak berhasil mengurangi impor minyak dari Iran. Liu mengatakan perdagangan adalah sesuatu hal legal dan rasional. Lagipula, saluran impor minyak China dari Iran terbuka dan transparan.
"Kami tidak melebih-lebihkan jumlah impor minyak dari Iran. Kuota impor kami sesuai dengan kebutuhan nasional dan itu tidak bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB ataupun merusak kepentingan masyarakat internasional," tutur Liu.
AS telah membebaskan tujuh negara dari sanksi ekonomi karena berhasil mengurangi impor minyak dari Iran. Senin lalu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan, India, Malaysia, Republik Korea, Afrika Selatan, Sri Lanka, Turki, dan Taiwan, secara signifikan telah melakukan pengurangan.
()