Iran diusulkan terlibat penyelesaian krisis Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan Iran dapat memiliki peranan penting dalam upaya membentuk sebuah kelompok kontak Internasional dalam menyelesaikan krisis di Suriah. Sehingga ia menyarankan agar Iran ikut terlibat dalam menyelesaikan krisis tersebut yang terus berlanjut hingga kini.
"Kami berharap pertemuan ini berjalan efektif, semua negara yang memiliki pengaruh harus ambil bagian dalam pembentukan kelompok kontak internasional dan Iran adalah salah satunya" ungkap lavrov seperti diberitakan dalam Presstv, Minggu (10/6/2012).
Sebelumnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menggelar konferensi Internasional untuk Suriah, dimana semua negara yang hadir membahas ide tentang rencana utusan PBB dan Liga Arab, Kofi Annan ke Suriah.
Annan setelah mengunjungi Suriah mengakui bahwa enam point perdamaian yang telah disepakati oleh pemerintah Suriah dengan dirinya tidak terimplementasikan. Padahal enam point rencana tersebut telah disepakati oleh Presiden Suriah, Bashar Al-Assad sejak April lalu.
Meskipun Suriah dan kelompok oposisi gagal melakukan gencatan senjata, akan tetapi tidak ada yang salahnya dengan rencana Annan untuk membentuk kontak Internasional. Pihak Rusia menilai itu sebagai sebuah alternatif atas kebuntuan yang terjadi.
Sebagai informasi aksi kekerasan di Suriah sudah berlangsung sejak Maret 2011 lalu. Saat itu ribuan warga Suriah turun ke jalan untu protes terhadap sikap pemerintah Suriah dan meminta Presiden Bashar Al-Assad turun dari kursi kepemimpinan.
Selama 15 bulan aksi demonstrasi berlangsung, lebih dari 9.000 orang dilaporkan tewas. Barat dan oposisi Suriah menuduh pemerintah Suriah dalang di balik aksi pembunuhan ini. Namun, pemerintah Suriah tidak terima dengan tudingan tersebut.
Suriah mengatakan pembunuhan ini dilakukan oleh penjahat, kelompok teroris bersenjata dan pelaku sabotase yang didatangkan dari luar negeri.
"Kami berharap pertemuan ini berjalan efektif, semua negara yang memiliki pengaruh harus ambil bagian dalam pembentukan kelompok kontak internasional dan Iran adalah salah satunya" ungkap lavrov seperti diberitakan dalam Presstv, Minggu (10/6/2012).
Sebelumnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menggelar konferensi Internasional untuk Suriah, dimana semua negara yang hadir membahas ide tentang rencana utusan PBB dan Liga Arab, Kofi Annan ke Suriah.
Annan setelah mengunjungi Suriah mengakui bahwa enam point perdamaian yang telah disepakati oleh pemerintah Suriah dengan dirinya tidak terimplementasikan. Padahal enam point rencana tersebut telah disepakati oleh Presiden Suriah, Bashar Al-Assad sejak April lalu.
Meskipun Suriah dan kelompok oposisi gagal melakukan gencatan senjata, akan tetapi tidak ada yang salahnya dengan rencana Annan untuk membentuk kontak Internasional. Pihak Rusia menilai itu sebagai sebuah alternatif atas kebuntuan yang terjadi.
Sebagai informasi aksi kekerasan di Suriah sudah berlangsung sejak Maret 2011 lalu. Saat itu ribuan warga Suriah turun ke jalan untu protes terhadap sikap pemerintah Suriah dan meminta Presiden Bashar Al-Assad turun dari kursi kepemimpinan.
Selama 15 bulan aksi demonstrasi berlangsung, lebih dari 9.000 orang dilaporkan tewas. Barat dan oposisi Suriah menuduh pemerintah Suriah dalang di balik aksi pembunuhan ini. Namun, pemerintah Suriah tidak terima dengan tudingan tersebut.
Suriah mengatakan pembunuhan ini dilakukan oleh penjahat, kelompok teroris bersenjata dan pelaku sabotase yang didatangkan dari luar negeri.
()