Media asing beritakan TNI tembaki warga Lembah Baliem
A
A
A
Sindonews.com - Media asing, abc.net.au, memberitakan aksi aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menembaki belasan warga di Lembah Baliem, Provinsi Papua. Setidaknya satu orang tewas, dan belasan warga hilang dalam aksi tersebut.
Aksi itu diberitakan dilakukan oleh aparat TNI Angkatan Darat Batalyon Infanteri (Yonif) 756 Wamena, Papua.
ABC mengutip pernyataan kecaman dari aktivis setempat yang bernama Sebby Sambon. Sambon mengatakan, aparat TNI AD telah membunuh seorang warga sipil dan sudah dimakamkan Kamis 7 Juni 2012.
"Hampir semua anggota batalion turun, mereka menembaki siapa saja saja yang mereka lihat," terang Sambon, seperti diberitakan dalam abc.net.au, Jumat (8/6/2012).
Sambon menduga, korban tewas dalam penembakan sporadis itu lebih dari satu. Sebab, warga yang terkena luka tembak menghilang.
"Militer juga membakar rumah penduduk yang berbentuk tradisional. Militer melihat warga Papua seperti orang primitif, mereka melihat kami bukan seperti manusia, jadi mereka menembak kami seperti menembak binatang," ungkap Sambon.
ABC juga mengutip nada kecaman dari pastur Sofyan Yoman. Menurut Yoman, aparat pemerintah tidak seharusnya melakukan tindakan militer kepada warga Lembah Baliem.
"Mengapa prajurit tega membakar rumah penduduk sipil, mereka juga menusuk penduduk dengan bayonet. Sebagai militer, mereka seharusnya melindungi penduduk, mereka itu pembunuh," kecam Yoman.
Sementara Juru bicara TNI AD Yonif 756 Wamena Letnan Kolonel Ali Hamdan Bogra yang dikutip ABC membenarkan adanya serangan tersebut. Dalam pernyataannya Ali mengatakan, serangan itu merupakan aksi balas dendam anggota TNI terhadap warga yang mengeroyok hingga tewas anggota TNI AD Yonif 756 Wamena, Pratu Ahmad Sahlan.
Pratu Ahmad dikeroyok, karena menabrak seorang anak kecil yang ada di Jalan Kinbim Honelama, Kabupaten Wamena. Pratu Ahmad Ahmad tewas karena luka tusuk di pinggang sebelah kanan, kaki kanan mengalami patah tulang, sabetan benda tajam di tangan sebelah kiri.
Selain Ahmad, rekan korban yang juga anggota TNI AD dari Yonif 756 Wamena, Saefudin dalam keadaan kritis dan dirawat di RS Wamena.
“Para Perwira senior telah berusaha menghentikan dan menenangkan anak buah mereka, tapi gagal. Kami tidak membakar rumah penduduk, kami tentara tidak mungkin melakukan hal tersebut," ungkap Kolonel Bogra.
Aksi itu diberitakan dilakukan oleh aparat TNI Angkatan Darat Batalyon Infanteri (Yonif) 756 Wamena, Papua.
ABC mengutip pernyataan kecaman dari aktivis setempat yang bernama Sebby Sambon. Sambon mengatakan, aparat TNI AD telah membunuh seorang warga sipil dan sudah dimakamkan Kamis 7 Juni 2012.
"Hampir semua anggota batalion turun, mereka menembaki siapa saja saja yang mereka lihat," terang Sambon, seperti diberitakan dalam abc.net.au, Jumat (8/6/2012).
Sambon menduga, korban tewas dalam penembakan sporadis itu lebih dari satu. Sebab, warga yang terkena luka tembak menghilang.
"Militer juga membakar rumah penduduk yang berbentuk tradisional. Militer melihat warga Papua seperti orang primitif, mereka melihat kami bukan seperti manusia, jadi mereka menembak kami seperti menembak binatang," ungkap Sambon.
ABC juga mengutip nada kecaman dari pastur Sofyan Yoman. Menurut Yoman, aparat pemerintah tidak seharusnya melakukan tindakan militer kepada warga Lembah Baliem.
"Mengapa prajurit tega membakar rumah penduduk sipil, mereka juga menusuk penduduk dengan bayonet. Sebagai militer, mereka seharusnya melindungi penduduk, mereka itu pembunuh," kecam Yoman.
Sementara Juru bicara TNI AD Yonif 756 Wamena Letnan Kolonel Ali Hamdan Bogra yang dikutip ABC membenarkan adanya serangan tersebut. Dalam pernyataannya Ali mengatakan, serangan itu merupakan aksi balas dendam anggota TNI terhadap warga yang mengeroyok hingga tewas anggota TNI AD Yonif 756 Wamena, Pratu Ahmad Sahlan.
Pratu Ahmad dikeroyok, karena menabrak seorang anak kecil yang ada di Jalan Kinbim Honelama, Kabupaten Wamena. Pratu Ahmad Ahmad tewas karena luka tusuk di pinggang sebelah kanan, kaki kanan mengalami patah tulang, sabetan benda tajam di tangan sebelah kiri.
Selain Ahmad, rekan korban yang juga anggota TNI AD dari Yonif 756 Wamena, Saefudin dalam keadaan kritis dan dirawat di RS Wamena.
“Para Perwira senior telah berusaha menghentikan dan menenangkan anak buah mereka, tapi gagal. Kami tidak membakar rumah penduduk, kami tentara tidak mungkin melakukan hal tersebut," ungkap Kolonel Bogra.
()