Turki bantu pemulihan Somalia
A
A
A
Sindonews.com - Hari ini, para pemimpin dunia dan sejumlah politisi Somalia akan menggelar konferensi di Istanbul selama dua hari.
Pemerintah Turki kali ini akan menjadi ketua sekaligus tuan rumah konferensi untuk Somalia. Pertemuan kali ini dihadiri oleh pemimpin tradisional, para pebisnis, dan pemimpin kelompok sosial di Somalia.
Seperti diberitakan dalam BBC.co.uk, Kamis (31/5/2012),pertemuan kali ini akan membicarakan akhir pemerintahan transisi di Somalia. Pemerintahan transisi yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa akan berakhir pada Agustus mendatang.
Konferensi kali ini juga membahas bagaimana Pemerintah Somalia akan berjalan setelah periode transisi pemerintahan berakhir serta menyetujui kesepakatan bersama bagi Somalia. Selain itu, Konfrensi ini juga akan membahas masalah ekonomi, energi, air dan juga pembangunan jalan raya di Somalia.
Wartawan BBC mengatakan, agenda konferensi kali ini tidak jauh berbeda dengan agenda konferensi sebelumnya. Sejauh ini, pemerintah Turki boleh dikatakan sukses membuat perubahan secara mendasar di Somalia.
Pemerintah Turki membantu membangun fasilitas jalan raya, sekolah, dan juga rumah sakit. Tahun lalu, saat Somalia dilanda bencana kelaparan, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dan istri mengunjungi ibu kota Somalia.
Namun, beberapa politikus dari Somalia mengatakan pemerintah Turki tidak begitu transparans mengungkapkan siapa saja yang mereka undang dalam konferensi kali ini. Beberapa perwakilan dari wilayah semi otonomi Puntland, Somalia dikabarkan tidak menghadiri konferensi kali ini.
Sejak 1991, Somalia tumbuh menjadi sebuah negara yang memiliki pemerintahan yang tidak efektif. Pemerintah sering kali disiksa oleh para pemberontak. Melemahnya pemerintahan pusat membuat aksi pembajakan dan pelanggaran hukum berkembang dengan pesat di Somalia.
Pemerintah Turki kali ini akan menjadi ketua sekaligus tuan rumah konferensi untuk Somalia. Pertemuan kali ini dihadiri oleh pemimpin tradisional, para pebisnis, dan pemimpin kelompok sosial di Somalia.
Seperti diberitakan dalam BBC.co.uk, Kamis (31/5/2012),pertemuan kali ini akan membicarakan akhir pemerintahan transisi di Somalia. Pemerintahan transisi yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa akan berakhir pada Agustus mendatang.
Konferensi kali ini juga membahas bagaimana Pemerintah Somalia akan berjalan setelah periode transisi pemerintahan berakhir serta menyetujui kesepakatan bersama bagi Somalia. Selain itu, Konfrensi ini juga akan membahas masalah ekonomi, energi, air dan juga pembangunan jalan raya di Somalia.
Wartawan BBC mengatakan, agenda konferensi kali ini tidak jauh berbeda dengan agenda konferensi sebelumnya. Sejauh ini, pemerintah Turki boleh dikatakan sukses membuat perubahan secara mendasar di Somalia.
Pemerintah Turki membantu membangun fasilitas jalan raya, sekolah, dan juga rumah sakit. Tahun lalu, saat Somalia dilanda bencana kelaparan, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dan istri mengunjungi ibu kota Somalia.
Namun, beberapa politikus dari Somalia mengatakan pemerintah Turki tidak begitu transparans mengungkapkan siapa saja yang mereka undang dalam konferensi kali ini. Beberapa perwakilan dari wilayah semi otonomi Puntland, Somalia dikabarkan tidak menghadiri konferensi kali ini.
Sejak 1991, Somalia tumbuh menjadi sebuah negara yang memiliki pemerintahan yang tidak efektif. Pemerintah sering kali disiksa oleh para pemberontak. Melemahnya pemerintahan pusat membuat aksi pembajakan dan pelanggaran hukum berkembang dengan pesat di Somalia.
()