Seminggu berkuasa, Putin dikepung masalah

Minggu, 13 Mei 2012 - 11:48 WIB
Seminggu berkuasa, Putin...
Seminggu berkuasa, Putin dikepung masalah
A A A
Sindonews.com - Maret lalu, Vladimir Putin diliputi rasa bahagia saat kembali ke kursi Presiden Rusia untuk periode ketiga. Setelah resmi sepekan berkuasa, Putin mungkin saja diliputi rasa frustrasi.

Semua dimulai pada inagurasi yang belangsung pada Senin 7 Mei lalu. Inagurasi kekuasaan Putin ini dipenuhi dengan aksi protes yang berujung pada penangkapan 400 aktivis anti-Putin.

Aksi protes ini menilai Putin telah melakukan kecurangan selama penghitungan suara pada pemilu. Pada akhirnya aksi protes ini dapat diatasi dengan tindakan keras dari kepolisian. Demikian diberitakan The Washington Post, Minggu (13/5/2012).

Satu hal lain yang menjadi perhatian adalah, keputusan mantan pimpinan KGB itu untuk tidak turut serta dalam pertemuan KTT G8. Putin hanya mengirimkan Perdana Menteri Dmitry Medvedev. Selain tidak menghadiri KTT negara-negara maju itu, Putin juga menolak undangan pribadi Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.

Putin beralasan dirinya masih memiliki masalah lebih berat di dalam negeri yang harus diurusnya. Sontak keputusan ini mengundang tanya dari banyak pihak, mengingat biasanya pemimpin Rusia selalu hadir dalam pertemuan tersebut.

Tamparan terbesar Putin justru berada di Indonesia. Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sebenarnya dalam penerbangan promosi, jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, Rabu 9 Mei lalu. 45 orang berada di dalam pesawat, saat menabrak tebing batu dari gunung tersebut.

Putin pun langsung menyampaikan belasungkawanya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Rusia langsung mengirim sekira 40 orang ahli, guna membantu proses evakuasi dari korban kecelakaan pesawat ini.

Sebagai Presiden Rusia, Putin memiliki kekhawatiran atas insiden kecelakaan tersebut. Pesawat Sukhoi Superjet 100 adalah pesawat penerbangan sipil pertama yang dibuat Sukhoi. Pesawat ini menjadi kebanggaan Rusia, dalam melawan dominasi Barat dalam teknologi pesawat sipil.

Kesulitan selama sepekan terakhir tidak berhenti di situ. Ancaman terhadap Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi juga terkuak dalam waktu bersamaan. Sekira tiga anggota militan ditangkap di wilayah Azkhabia dan diyakini mereka sudah menyiapkan aksi penyerangan tersebut dengan matang.

Beruntung plot tersebut berhasil digagalkan, meskipun penemuan atas senjata ataupun bahan peledak sempat membuat khawatir pihak berwenang Rusia.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8371 seconds (0.1#10.140)