El Popo semburkan awan panas, sekolah di Meksiko tutup

Rabu, 18 April 2012 - 10:52 WIB
El Popo semburkan awan...
El Popo semburkan awan panas, sekolah di Meksiko tutup
A A A
Sindonews.com – Gunung Popocatepetl di Meksiko kembali menyemburkan awan panas dan abu vulkanik Rabu WIB (18/4/2012). Peningkatan aktivitas Gunung Popocatepetl itu membuat kegiatan belajar mengajar di lima sekolah di dekat gunung berapi tersebut dihentikan.

Status gunung berapi kini telah berkurang menjadi siaga. Namun, warga diminta untuk tetap waspada. Pemerintah setempat juga telah mempersiapkan sebuah tim untuk melakukan evakuasi darurat. Negara bagian Puebla dipersiapkan sebagai penampungan sementara jika terjadi evakuasi warga.

Sementara itu, kepala penanggulangan bencana pusat, Carlos Gutierrez mengatakan bahwa situasi waspada bisa berlangsung selama beberapa minggu bahkan beberapa bulan sampai aktivitas gunung berapi itu benar-benar menunjukkan aktivitas penurunan.

Gunung Popocatepetl yang berada 80 km dari selatan Meksiko City, pada hari Selasa waktu setempat mengeluarkan awan panas selama 20 menit. Juru kamera Reuter, Roberto Ramirez mengatakan, suara ledakan dari Gunung Popocateptl sangat keras. "Suara ledakannya terdengar seperti uap yang keluar dari sebuah kuali," ungkap juru kamera Ramirez, seperti diberitakan dalam ABC.net au, (18/4/2012).

Sejak Senin malam, pusat penanggulangan bencana Meksiko menaikkan status siaga gunung yang disebut penduduk dengan nama El Popo atau Don Goyo. Mereka juga memperluas radius wilayah bahaya di sekitar gunung yang berjarak 5.450 meter.

Gunung tertinggi kedua di Meksiko itu mulai menunjukkan peningkatan aktivitas sejak hari Jumat. Gunung mengeluarkan magma panas, letusan abu vulkanik telah menutupi beberapa kota kecil di negara bagian Puebla.

Walaupun situasi bahaya telah di tingkatkan namun, sekitar 4.000 orang yang tinggal di sisi pengunungan ini masih melakukan aktivitas normal pada hari Selasa. "Bagi para lansia, mereka menilai aktivitas gunung ini masih normal. Namun orang muda selalu waspada, seperti saya sendiri," ungkap Jaime Romero, seorang pekerja konstruksi di San Pedro.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0520 seconds (0.1#10.140)