Timor Leste gelar pemilu Presiden
A
A
A
Sindonews.com - Pesta Demokrasi Pemilihan Presiden kedua Timor Leste digelar hari ini. Sedikitnya 12 kandidat calon presiden (capres) bertarung dalam pilpres itu. Incumbent, Presiden Jose Ramos Horta juga kembali mencalonkan diri.
Sejak pagi pukul 07.00 waktu setempat, ratusan ribu orang terlihat berkumpul di sejumlah tempat pemungutan suara di Dili. Mereka secara bergilir dan tertib menggunakan hak suaranya.
Di lokasi pemungutan suara, tampak para petugas pemilu mengunakan seragam berwarna kuning. Mereka menjaga sejumlah kotak pemilihan yang di segel. Mereka juga dikawal sejumlah polisi PBB.
Beberapa tim pemantau dari sejumlah negara seperti perwakilan Australia, Uni Eropa dan negara-negara yang berbahasa Portugis ikut hadir di lokasi itu.
Kabarnya, pasukan PBB itu akan tetap berada di negara termuda itu selama pilpres berlangsung. Mereka baru akan meninggalkan Timor Leste setelah presiden baru terpilih. Tugas penjagaan keamanan pun akan diserahkan kembali ke tangan pemerintahan Timor Leste.
Diperkirakan pemungutan suara akan selesai sore ini. Sedangkan pengumuman resmi hasil pemungutan suara akan diumumkan pada awal pekan mendatang. Rencananya, setelah menentukan siapa presidennya, akan dilanjutkan pemilihan parlemen Juni mendatang.
Pemilu kali ini berlangsung lebih tertib dibandingkan pemilu sebelumnya. Dalam pemilu yang pertama, situasi keamanan negara ini sangat tidak stabil karena baru lepas dari Indonesia pada tahun 1999.
Sidonia Perreira, salah seorang pegawai pemerintah Timor Leste mengatakan menggunakan hak suaranya dalam pemilu kali ini.
"Pemilu kali ini merupakan kewajiban bagi seluruh warga negara, ini menunjukan sebuah rezim demokrasi, kami semua berhak memilih pemimpin yang akan memerintah negeri ini" ungkap Sidonia Perreira seperti dikutip dalam ABCnews, Sabtu (17/3/2012).(lin)
Sejak pagi pukul 07.00 waktu setempat, ratusan ribu orang terlihat berkumpul di sejumlah tempat pemungutan suara di Dili. Mereka secara bergilir dan tertib menggunakan hak suaranya.
Di lokasi pemungutan suara, tampak para petugas pemilu mengunakan seragam berwarna kuning. Mereka menjaga sejumlah kotak pemilihan yang di segel. Mereka juga dikawal sejumlah polisi PBB.
Beberapa tim pemantau dari sejumlah negara seperti perwakilan Australia, Uni Eropa dan negara-negara yang berbahasa Portugis ikut hadir di lokasi itu.
Kabarnya, pasukan PBB itu akan tetap berada di negara termuda itu selama pilpres berlangsung. Mereka baru akan meninggalkan Timor Leste setelah presiden baru terpilih. Tugas penjagaan keamanan pun akan diserahkan kembali ke tangan pemerintahan Timor Leste.
Diperkirakan pemungutan suara akan selesai sore ini. Sedangkan pengumuman resmi hasil pemungutan suara akan diumumkan pada awal pekan mendatang. Rencananya, setelah menentukan siapa presidennya, akan dilanjutkan pemilihan parlemen Juni mendatang.
Pemilu kali ini berlangsung lebih tertib dibandingkan pemilu sebelumnya. Dalam pemilu yang pertama, situasi keamanan negara ini sangat tidak stabil karena baru lepas dari Indonesia pada tahun 1999.
Sidonia Perreira, salah seorang pegawai pemerintah Timor Leste mengatakan menggunakan hak suaranya dalam pemilu kali ini.
"Pemilu kali ini merupakan kewajiban bagi seluruh warga negara, ini menunjukan sebuah rezim demokrasi, kami semua berhak memilih pemimpin yang akan memerintah negeri ini" ungkap Sidonia Perreira seperti dikutip dalam ABCnews, Sabtu (17/3/2012).(lin)
()