Karzai kecam aksi pembunuhan tentara AS
A
A
A
Sindonews.com - Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Afghanistan memburuk. Presiden Afghanistan Hamid Karzai menuduh, Pemerintah AS gagal melakukan upaya penyelidikan gabungan atas aksi pembunuhan terhadap 16 orang penduduk Afghanistan yang diduga dilakukan oleh tentara AS.
Karzai telah bertemu dengan 20-30 orang keluarga korban pada Jumat 16 Maret 2012 di Kabul. Dalam sebuah sesi wawancara dihadapan para wartawan, Karzai menambahkan bahwa Pemerintah AS menangani serangan pembunuhan tersebut membuat hubungan antara AS dan Afghanistan seperti dadi ujung tali.
"Pemerintah Afghanistan mengatakan, bahwa mereka tidak menerima penyerahan tentara AS yang menjadi pelaku pembunuhan. Aksi pembunuhan ini telah berlangsung cukup lama," ungkap Karzai seperti dikutip dalam ABC news, Sabtu (17/3/2012).
Afganistan telah menuntut AS menyelenggarakan sebuah proses pengadilan yang terbuka atas tentara AS. Namun Pemerintah AS malah mengirim Sersan Robert Bales Kwait, untuk menghadapi proses pengadilan di luar Afghanistan.
Pemerintah Turki menolak keberadaan Sersan Bales dalam waktu yang lebih lama di sana. Sersan Bales dikabarkan telah mengalami cedera otak, dan mengakibatkan menderita stress dan trauma pasca pertempuran yang pertama di Irak.
Namun dalam pemberitaan yang beredar sebelumnya, ini adalah kali pertamanya Bales di tugaskan sebagai pasukan perdamian. Sersan Robert Bales melakukan aksi pembunuhan terhadap 16 orang penduduk yang tinggal di propinsi Kandahar pada Minggu 11 Maret 2012.
Sementara itu, untuk meredakan hubungan dengan Afghanistan, pemerintah AS telah berupaya untuk rekan yang berada di Air Force One. (san)
Karzai telah bertemu dengan 20-30 orang keluarga korban pada Jumat 16 Maret 2012 di Kabul. Dalam sebuah sesi wawancara dihadapan para wartawan, Karzai menambahkan bahwa Pemerintah AS menangani serangan pembunuhan tersebut membuat hubungan antara AS dan Afghanistan seperti dadi ujung tali.
"Pemerintah Afghanistan mengatakan, bahwa mereka tidak menerima penyerahan tentara AS yang menjadi pelaku pembunuhan. Aksi pembunuhan ini telah berlangsung cukup lama," ungkap Karzai seperti dikutip dalam ABC news, Sabtu (17/3/2012).
Afganistan telah menuntut AS menyelenggarakan sebuah proses pengadilan yang terbuka atas tentara AS. Namun Pemerintah AS malah mengirim Sersan Robert Bales Kwait, untuk menghadapi proses pengadilan di luar Afghanistan.
Pemerintah Turki menolak keberadaan Sersan Bales dalam waktu yang lebih lama di sana. Sersan Bales dikabarkan telah mengalami cedera otak, dan mengakibatkan menderita stress dan trauma pasca pertempuran yang pertama di Irak.
Namun dalam pemberitaan yang beredar sebelumnya, ini adalah kali pertamanya Bales di tugaskan sebagai pasukan perdamian. Sersan Robert Bales melakukan aksi pembunuhan terhadap 16 orang penduduk yang tinggal di propinsi Kandahar pada Minggu 11 Maret 2012.
Sementara itu, untuk meredakan hubungan dengan Afghanistan, pemerintah AS telah berupaya untuk rekan yang berada di Air Force One. (san)
()