Buruh Afsel bersiap gelar aksi protes
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan ribu anggota serikat buruh di seluruh Afrika Selatan (Afsel) akan mengelar aksi mogok besar-besaran di sepanjang jalan tol yang menghubung Johannesburg dan Pretoria.
Federasi buruh Congress of South African Trade Unions (Cosatu) yang mengkooordinir aksi mogok tersebut mengatakan bahwa sistem upah buruh sangat merugikan orang miskin. Pihak Cosatu mengklaim, sekitar 100.000 orang bergabung dalam aksi protes nasional ini.
Aksi protes dilakukan karena perusahaan menerapkan sistem kontrak dalam waktu yang sangat singkat, upah yang diberikan juga sangat minim dan munculnya praktek percaloan tenaga kerja.
Aksi protes akan di gelar mengitari 32 wilayah yang terdapat dalam satu kota.
Sekertaris Jendral Cosatu, Zwelinzima Vavi mengatakan kebijakan ini sangat memberatkan orang miskin.
"Kami telah menyuarakan pendapat kami pada pemerintah, kami menyambut baik dialog dengan pemerintah, pangil kami maka kita akan membuat resolusi bersama" ungkap Vavi seperti dikutip dalam BBC.co.uk, Rabu (7/3/2012).
Pemerintah mengatakan bahwa pada 2010, pertama kalinya pemerintah Afsel membangun jalan raya di wilayah sekitar Johannesburg, demi kepentingan Piala Dunia 2010. Pembangunan ini tidak gratis dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Saat ini pemerintah berniat melakukan pelebaran dan perataan jalan. Dana untuk pembangunan ini didapatkan dari sejumlah bantuan perusahaan. Sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan masuk ke dalam biaya bisnis akibatnya upah buruh tertekan.(azh)
Federasi buruh Congress of South African Trade Unions (Cosatu) yang mengkooordinir aksi mogok tersebut mengatakan bahwa sistem upah buruh sangat merugikan orang miskin. Pihak Cosatu mengklaim, sekitar 100.000 orang bergabung dalam aksi protes nasional ini.
Aksi protes dilakukan karena perusahaan menerapkan sistem kontrak dalam waktu yang sangat singkat, upah yang diberikan juga sangat minim dan munculnya praktek percaloan tenaga kerja.
Aksi protes akan di gelar mengitari 32 wilayah yang terdapat dalam satu kota.
Sekertaris Jendral Cosatu, Zwelinzima Vavi mengatakan kebijakan ini sangat memberatkan orang miskin.
"Kami telah menyuarakan pendapat kami pada pemerintah, kami menyambut baik dialog dengan pemerintah, pangil kami maka kita akan membuat resolusi bersama" ungkap Vavi seperti dikutip dalam BBC.co.uk, Rabu (7/3/2012).
Pemerintah mengatakan bahwa pada 2010, pertama kalinya pemerintah Afsel membangun jalan raya di wilayah sekitar Johannesburg, demi kepentingan Piala Dunia 2010. Pembangunan ini tidak gratis dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Saat ini pemerintah berniat melakukan pelebaran dan perataan jalan. Dana untuk pembangunan ini didapatkan dari sejumlah bantuan perusahaan. Sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan masuk ke dalam biaya bisnis akibatnya upah buruh tertekan.(azh)
()