Obama minta maaf atas aksi pembakaran Alquran

Obama minta maaf atas aksi pembakaran Alquran
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama secara resmi menyatakan permohonan maafnya kepada rakyat Afghanistan. Permohonan maaf itu dia sampaikan melalui surat yang dikirimkan kepada Presiden Afganistan Hamid Karzai.
Aksi pembuangan dan pembakaran Alquran oleh tentara Amerika di Bagram menuai protes keras rakyat Afganistan. Dengan serempak, mereka menggelar aksi protes perbuatan tentara Amerika.
Memasuki hari ketiga aksi protes pembuangan dan pembakaran Alquran di pangkalan militer AS di Bagram itu, jumlah korban tewas terus bertambah. Pemerintah Afganistan mencatat, sedikitnya 12 orang tewas, dan puluhan orang luka-luka dalam aksi protes tersebut.
Sementara itu, pihak pejabat AS mengatakan, dua orang pasukan North Atlantic Treaty Organization (NATO) dibunuh oleh seorang seorang pria yang berpakaian prajurit Afghanistan di Afghanistan Timur, dan empat lainnya tewas di lokasi demonstrasi.
Melalui surat tersebut Presiden Obama mengatakan rasa penyesalannya yang mendalam. Dalam surat itu tertulis, "insiden ini bukanlah sebuah kesengajaan". Dia juga mengaku akan meminta pertanggungjawaban seluruh pihak yang berwenang dalam tubuh militer Amerika.
"Saya menyampaikan permintaan maaf dan rasa simpati yang mendalam. Saya meminta semua rakyat Afghanistan menerima rasa penyesalan saya yang mendalam," ungkap Obama seperti dikutip dalam BBC.co.uk, Jumat (24/2/2012).
Obama menjamin, peristiwa itu tidak akan terjadi kembali di waktu yang akan datang. "Ini bukanlah sebuah kesalahan yang disengaja. Saya akan mengambil langkah-langkah untuk menjamin agar insiden ini tidak berulang kembali," kata Obama.
Dalam sebuah pertemuan dengan anggota parlemen Afganistan, Presiden Karzai mengatakan, seorang perwira AS akan bertanggung jawab atas pembakaran ini. Dia mengatakan, apa yang dilakukan merupakan sebuah kebodohan.
Seprti diketahui, aksi pembakaan Alquran tentara Amerika terungkap ketika seorang petugas pembuangan sampah yang melihat Alquran dan buku-buku hangus terbakar di pangkalan udara Bagram. (san)
Aksi pembuangan dan pembakaran Alquran oleh tentara Amerika di Bagram menuai protes keras rakyat Afganistan. Dengan serempak, mereka menggelar aksi protes perbuatan tentara Amerika.
Memasuki hari ketiga aksi protes pembuangan dan pembakaran Alquran di pangkalan militer AS di Bagram itu, jumlah korban tewas terus bertambah. Pemerintah Afganistan mencatat, sedikitnya 12 orang tewas, dan puluhan orang luka-luka dalam aksi protes tersebut.
Sementara itu, pihak pejabat AS mengatakan, dua orang pasukan North Atlantic Treaty Organization (NATO) dibunuh oleh seorang seorang pria yang berpakaian prajurit Afghanistan di Afghanistan Timur, dan empat lainnya tewas di lokasi demonstrasi.
Melalui surat tersebut Presiden Obama mengatakan rasa penyesalannya yang mendalam. Dalam surat itu tertulis, "insiden ini bukanlah sebuah kesengajaan". Dia juga mengaku akan meminta pertanggungjawaban seluruh pihak yang berwenang dalam tubuh militer Amerika.
"Saya menyampaikan permintaan maaf dan rasa simpati yang mendalam. Saya meminta semua rakyat Afghanistan menerima rasa penyesalan saya yang mendalam," ungkap Obama seperti dikutip dalam BBC.co.uk, Jumat (24/2/2012).
Obama menjamin, peristiwa itu tidak akan terjadi kembali di waktu yang akan datang. "Ini bukanlah sebuah kesalahan yang disengaja. Saya akan mengambil langkah-langkah untuk menjamin agar insiden ini tidak berulang kembali," kata Obama.
Dalam sebuah pertemuan dengan anggota parlemen Afganistan, Presiden Karzai mengatakan, seorang perwira AS akan bertanggung jawab atas pembakaran ini. Dia mengatakan, apa yang dilakukan merupakan sebuah kebodohan.
Seprti diketahui, aksi pembakaan Alquran tentara Amerika terungkap ketika seorang petugas pembuangan sampah yang melihat Alquran dan buku-buku hangus terbakar di pangkalan udara Bagram. (san)
()