Aljazair temukan ribuan senjata milik Gaddafi

Minggu, 19 Februari 2012 - 16:20 WIB
Aljazair temukan ribuan...
Aljazair temukan ribuan senjata milik Gaddafi
A A A
Sindonews.com - Pasukan Aljazair menemukan gudang penimbunan senjata yang diduga diselundupkan dari Libya. Persenjataan ini diduga amunisi milik pasukan Gaddafi yang kemudian diambil alih oleh Alqaeda.

Di dalam gudang tersebut ditemukan berbagai jenis senjata. Salah satu jenisnya adalah berbagai rudal yang mampu menghancurkan pesawat terbang.

Gudang senjata tersebut ditemukan di wilayah sebuah yang menjadi pusat penyelundupan senjata, yakni Amenas. Amenas merupakan wilayah penghasil energi bagi Aljazair, sebuah wilayah gurun pasir yang berjaral 60 km dari perbatasan Libya,

Penemuan persenjataan ini menjadi sebuah peringatan bagi pemerintah Aljazair untuk meningkatkan penjagaan di wilayah yang berbatasan langsung dengan Libya.

Sejak kekuasaan Gaddafi berakhir, gudang persenjataan miliknya diduga telah jatuh ke tangan Alqaeda kawasan Afrika Utara atau berbagai kelompok pemberontak lainya Gurun Sahara.

"Penemuan senjata dalam jumlah yang sangat besar ini menandakan bahwa instabilitas Libia membahayakan seluruh kawasan," ungkap sumber tersebut seperti dikutip dalam Reuters Minggu (19/2/2012).

Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Aljazair atas penemuan ini, sementara pihak Reuters belum mencoba mengkonfirmasi kabar penemuan gudang senjata ini.

Sejumlah ahli keamanan barat mengatakan bahwa pasukan Gaddafi memiliki sekitar 20.000 rudal, kebanyakan dari rudal tersebut masih berada di Libia. Seorang ahli rudal PBB mengatakan, kurangnya kontrol pemerintah pusat Libya membuat kontrol atas MANPADS sulit untuk dilakukan

Aljazair menupakan negara yang paling vokal memperingatkan dampak keamanan dari yang ditimbulkan atas jatuhnya Gaddafi. Aksi pemberontakan di Libya semakin kuat, namun pemerintah sementara pengganti Gaddafi tidak memiliki otoritas dan kontrol yang kuat di wilayah perbatasan.

Menanggapi tudingan Aljazirah, pemerintah Libya mengaku telah melakukan upaya penanganan untuk mengontrol senjata Gaddafi yang dicuri. Sebaliknya, Libya menganggap Aljazair terlalu berlebihan dengan saat mengungkapkan keadaan Libya sebagai sebuah ancaman bagi stabilitas kawasan.

Bahkan pemerintah sementara Libia menilai Aljazair berupaya melemahkan kekuatan pemerintah baru Libya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6573 seconds (0.1#10.140)