Ribuan orang dukung Putin tetap di tahta
Ribuan orang dukung Putin tetap di tahta
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan ribu orang mengelar aksi sebagai dukungan pencalonan kembali Perdana Menteri Putin dalam pemilu presiden dua minggu mendatang. Aksi dimulai di wilayah timur Rusia, khususnya di daerah Vladivostok, dan memuncak Sabtu malam di ibu kota Moskow.
Sejumlah demosntran mengendarai mobil turun ke jalanan dengan membawa slogan yang mendukung Putin. Bahkan sekelompok pegawai negeri yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintahan Putin membacakan sebuah peryataaan.
"Kami memiliki satu impian: Kami ingin memiliki hari esok yang pasti," seperti dikutip dalam Al-Jazeera, Minggu (19/2/2012).
Setidaknya, 60 ribu orang hadir dalam aksi tersebut. Deklarasi ini dilakukan sebagai upaya untuk mendesak para calon pemilih Rusia untuk mempertahanan hak mereka untuk menjaga masa depan yang lebih stabil, pada pemilu 4 Maret mendatang.
Aksi ini dilakukan untuk menunjukkan Perdana Menteri Putin masih memiliki dukungan mayoritas di Rusia, walaupun dia telah menjabat sebagai presiden dalam waktu 12 tahun.
Sementara itu 10 orang demonstran yang melakukan aksi unjuk rasa menentang pencalonan Putin ditahan oleh pihak kepolisian. Kelompok oposisi mengatakan, para pegawai negeri ini telah ditekan dengan sejumlah ancaman dan tidak akan digaji jika tidak bergabung dengan aksi demonstari mendukung pencalonan kembali Putin.
Mereka juga mengatakan kepolisian telah melebih-lebihkan jumlah peserta, dan mengesampingkan jumlah kelompok pendukung oposisi.
Dalam aksi dukung Putin kemarin, mereka menginginkan stabilitas perekonomian. Mereka menganggap Putin telah membawa keluar Rusia dari kesulitan ekonomi yang sejak Uni Soviet runtuh pada tahun 1991.
Sejumlah demosntran mengendarai mobil turun ke jalanan dengan membawa slogan yang mendukung Putin. Bahkan sekelompok pegawai negeri yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintahan Putin membacakan sebuah peryataaan.
"Kami memiliki satu impian: Kami ingin memiliki hari esok yang pasti," seperti dikutip dalam Al-Jazeera, Minggu (19/2/2012).
Setidaknya, 60 ribu orang hadir dalam aksi tersebut. Deklarasi ini dilakukan sebagai upaya untuk mendesak para calon pemilih Rusia untuk mempertahanan hak mereka untuk menjaga masa depan yang lebih stabil, pada pemilu 4 Maret mendatang.
Aksi ini dilakukan untuk menunjukkan Perdana Menteri Putin masih memiliki dukungan mayoritas di Rusia, walaupun dia telah menjabat sebagai presiden dalam waktu 12 tahun.
Sementara itu 10 orang demonstran yang melakukan aksi unjuk rasa menentang pencalonan Putin ditahan oleh pihak kepolisian. Kelompok oposisi mengatakan, para pegawai negeri ini telah ditekan dengan sejumlah ancaman dan tidak akan digaji jika tidak bergabung dengan aksi demonstari mendukung pencalonan kembali Putin.
Mereka juga mengatakan kepolisian telah melebih-lebihkan jumlah peserta, dan mengesampingkan jumlah kelompok pendukung oposisi.
Dalam aksi dukung Putin kemarin, mereka menginginkan stabilitas perekonomian. Mereka menganggap Putin telah membawa keluar Rusia dari kesulitan ekonomi yang sejak Uni Soviet runtuh pada tahun 1991.
()
Explore More