AL China lakukan simulasi penanganan bajak laut.

Sindonews.com - Modernisasi militer China berlangsung dengan sangat cepat. Saat ini giliran Angatan Laut (AL) China melakukan simulasi patroli anti pembajakan di lepas pantai Somalia. Pelatihan ini merupakan sebuah komitmen jangka panjang kebijakan luar negeri China.

Seperti dilansir dalam harian Liberation Army, selama dua minggu pertama, 84 Perwira hadir memimpin pasukan AL dari sebuah akademi militer di Nanjing. Dalam acara pelatihan ini militer China akan dibekali teori dan praktek serta berbagi pengalaman dari para pimpinan yang menjalani misi pembajakan.

Operasi patroli anti pembajakan China di mulai sejak 2008 lalu, China bergabung dengan berbagai negara di kawasan Teluk Aden. Misi patroli gabungan internasional di Teluk Aden diikuti oleh belasan negara, masing masing negara memiliki kapal induk yang dilengkapi rudal dan kapal kecil.

Keterlibatan AL China dalam misi partoli anti pembajakan internasional membuat China lebih berambisi untuk mengirimkan pasukan Angkatan Lautnya ke Kepulauan Karibia. Tahun lalu angkatan militer China mengawal evakuasi warga China yang berada di Libya.

Fasilitas militer China di lautan semakin canggih setelah pemerintah China meningkatkan anggaran pertahanan militernya sampai dua digit. Saat ini China memiliki kapal penghancur, kapal selam dan pesawat angkatan laut. Tahun lalu Angkatan Laut China melakukan uji coba kapal induk pertamanya.

Kepala AL China, Jenderal Chen Bingde dan wakilnya Jenderal Ma Xiaotian, akhir pekan ini akan bertemu dengan Ukraina dan Rusia untuk membahas peningkatan kemampuan militernya.

Sebelumnya, Komandan AL Ukraina, Laksamana Viktor Maksimov, mengatakan bahwa China menginginkan perluasan wilayah kerjasama Angkatan laut yang lebih luas bersama Rusia dan Ukraina.(azh)