Angkatan Laut AS siaga di Selat Hormuz
A
A
A
Sindonews.com - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menyatakan Iran telah memperkuat pasukan angkatan lautnya di kawasan teluk, dengan menyiapkan kapal yang akan digunakan untuk melakukan aksi bunuh diri.
Dalam beberapa pekan terakhir, Iran terus mengeluarkan ancaman akan menganggu aktivitas perkapalan di daerah teluk dan menyerang pasukan AS sebagai aksi balasan jika AS menutup perdagangan minyak.
Dalam sebuah pengarahan singkat Bahrain, Laksamana Mark Fox mengatakan armada kelima pasukan AS bisa mengatasi aksi yang dilakukan oleh Iran dengan memblokade Selat Hormuz. Saat ini Iran memiliki 10 kapal selam kecil.
"Iran telah manambah armada kapal selam. Mereka (Iran) tengah meningkatkan keahlian menyerang dengan cepat," ungkap Fox seperti dikutip dari ABCnews, Senin (13/2/2012).
Beberapa kapal kecil ini menurut Fox, telah dilengkapi dengan hulu ledak yang dapat digunakan untuk melakukan aksi bunuh diri. Iran juga memiliki cadangan ranjau-ranjau dalam jumlah besar.
"Kami juga telah melakukan pemantauan, bahwa Iran berkeinginan untuk menciptakan misil jarak jauh, menengah, dan jarak pendek serta misil balistik tentunya. Selain itu juga terhadap program nuklir mereka," imbuhnya.
Kecurigaan bahwa kapal Iran ini akan melakukan aksi bunuh diri terhadap kapal AS, tentunya AS tidak mau pengalaman pahit di masa lalu berulang.
Pada tahun 1996, kelompok Alqaeda melakukan serangan bunuh diri dengan mengunakan kapal kecil di kapal AS, USS Cole di Yaman. 17 orang pelaut AS dilaporkan tewas dalam aksi penyerangan ini.
"Kami sangat siap, kami siap atas berbagai perintah yang diberikan oleh presiden. Apa yang terjadi malam ini kami sudah siap," ungkap Fox.
Fox mengatakan, Iran dapat menjadi ancaman serius bagi AS bahkan mereka juga mampu menutup Selat Hormuz apabila AS tidak mengambil langkah apapun. "Namun kami tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi," katanya.
Komunikasi antara pasukan Iran dan AS di wilayah teluk merupakan suatu hal yang rutin. Fox juga mengatakan, kapal AS pernah menyelamatkan kapal nelayan Iran di perairan saat para nelayan mendapat ancaman dan kesulitan dari bajak laut.(azh)
Dalam beberapa pekan terakhir, Iran terus mengeluarkan ancaman akan menganggu aktivitas perkapalan di daerah teluk dan menyerang pasukan AS sebagai aksi balasan jika AS menutup perdagangan minyak.
Dalam sebuah pengarahan singkat Bahrain, Laksamana Mark Fox mengatakan armada kelima pasukan AS bisa mengatasi aksi yang dilakukan oleh Iran dengan memblokade Selat Hormuz. Saat ini Iran memiliki 10 kapal selam kecil.
"Iran telah manambah armada kapal selam. Mereka (Iran) tengah meningkatkan keahlian menyerang dengan cepat," ungkap Fox seperti dikutip dari ABCnews, Senin (13/2/2012).
Beberapa kapal kecil ini menurut Fox, telah dilengkapi dengan hulu ledak yang dapat digunakan untuk melakukan aksi bunuh diri. Iran juga memiliki cadangan ranjau-ranjau dalam jumlah besar.
"Kami juga telah melakukan pemantauan, bahwa Iran berkeinginan untuk menciptakan misil jarak jauh, menengah, dan jarak pendek serta misil balistik tentunya. Selain itu juga terhadap program nuklir mereka," imbuhnya.
Kecurigaan bahwa kapal Iran ini akan melakukan aksi bunuh diri terhadap kapal AS, tentunya AS tidak mau pengalaman pahit di masa lalu berulang.
Pada tahun 1996, kelompok Alqaeda melakukan serangan bunuh diri dengan mengunakan kapal kecil di kapal AS, USS Cole di Yaman. 17 orang pelaut AS dilaporkan tewas dalam aksi penyerangan ini.
"Kami sangat siap, kami siap atas berbagai perintah yang diberikan oleh presiden. Apa yang terjadi malam ini kami sudah siap," ungkap Fox.
Fox mengatakan, Iran dapat menjadi ancaman serius bagi AS bahkan mereka juga mampu menutup Selat Hormuz apabila AS tidak mengambil langkah apapun. "Namun kami tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi," katanya.
Komunikasi antara pasukan Iran dan AS di wilayah teluk merupakan suatu hal yang rutin. Fox juga mengatakan, kapal AS pernah menyelamatkan kapal nelayan Iran di perairan saat para nelayan mendapat ancaman dan kesulitan dari bajak laut.(azh)
()