Iran dukung China-Rusia veto resolusi PBB
A
A
A
Sindonews.com - Iran dukung veto Rusia dan China atas resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terhadap Suriah. Pemerintah Iran mengatakan yang dilakukan oleh Rusia dan China merupakan tindakan tepat.
Setelah mengakhiri sebuah pertemuan kabinet di Teheran, Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan tindakan China dan Rusia yang melakukan veto draft resolusi DK PBB yang disiapkan oleh negara-negara barat merupakan tidakan tepat.
"DK PBB yang akan menentukan kepemimpinan negara (Suriah) dengan mengeluarkan resolusi yang bertujuan untuk menjatuhkan sanksi pada negara Arab. Tindakan ini bertentangan dengan lingkup tugas (DK) PBB untuk campur tangan dalam urusan internal negara," ungkap Ali Akbar Salehi Seperti dikutip dalam IRNA (5/6/2012).
Salehi menekankan peran DK PBB telah berubah menjadi alat kekerasan bagi negara Barat untuk melawan negara-negara lain, tapi kali ini China dan Rusia berdiri melawan mereka.
"Negara-negara Barat mengusulkan pemecatan Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan menyerahkan kekuasaan kepada wakil presiden, akan tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah dimana posisi hukum internasional yang membenarkan campur tangan asing dalam urusan internal negara lain," tandas Salehi.
Salehi menekankan Rusia telah mengajukan sebuah draft resolusi kepada DK PBB untuk menyelesaikan krisis Suriah. Apa yang dilakukan oleh Rusia dan China merupakan sebuah pesan kepada barat untuk menghindari fungsi DK PBB sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka sendiri.
"Selama ini Amerika telah melakukan veto terhadap lebih dari 60 persetujuan mengenai proposal terhadap rezim zionis yang menunjukkan, AS mendukung kepentingan negara-negara tertentu," tandas Salehi.
Dia menunjukkan tindakan Rusia dan China itu dilakukan untuk menghadapi kekuatan hegemonik, termasuk Dewan Keamanan PBB.(azh)
Setelah mengakhiri sebuah pertemuan kabinet di Teheran, Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan tindakan China dan Rusia yang melakukan veto draft resolusi DK PBB yang disiapkan oleh negara-negara barat merupakan tidakan tepat.
"DK PBB yang akan menentukan kepemimpinan negara (Suriah) dengan mengeluarkan resolusi yang bertujuan untuk menjatuhkan sanksi pada negara Arab. Tindakan ini bertentangan dengan lingkup tugas (DK) PBB untuk campur tangan dalam urusan internal negara," ungkap Ali Akbar Salehi Seperti dikutip dalam IRNA (5/6/2012).
Salehi menekankan peran DK PBB telah berubah menjadi alat kekerasan bagi negara Barat untuk melawan negara-negara lain, tapi kali ini China dan Rusia berdiri melawan mereka.
"Negara-negara Barat mengusulkan pemecatan Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan menyerahkan kekuasaan kepada wakil presiden, akan tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah dimana posisi hukum internasional yang membenarkan campur tangan asing dalam urusan internal negara lain," tandas Salehi.
Salehi menekankan Rusia telah mengajukan sebuah draft resolusi kepada DK PBB untuk menyelesaikan krisis Suriah. Apa yang dilakukan oleh Rusia dan China merupakan sebuah pesan kepada barat untuk menghindari fungsi DK PBB sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka sendiri.
"Selama ini Amerika telah melakukan veto terhadap lebih dari 60 persetujuan mengenai proposal terhadap rezim zionis yang menunjukkan, AS mendukung kepentingan negara-negara tertentu," tandas Salehi.
Dia menunjukkan tindakan Rusia dan China itu dilakukan untuk menghadapi kekuatan hegemonik, termasuk Dewan Keamanan PBB.(azh)
()