Eropa membeku, 160 orang tewas
Eropa membeku, 160 orang tewas
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 160 orang tewas akibat cuaca dingin yang menutupi seluruh daratan Eropa. Ukraina dan Italia merupakan tempat yang tercatat dengan suhu dingin terendah mencapai minus 33 derajat Celsius.
Di Ukraina, puluhan ribu orang telah diungsikan ke tempat penampungan, menyelamatkan diri dari cuaca dingin. Di penampungan mereka diberikan penghangat dan makanan. Di bagian barat Ukrainan, suhu mencapai minus 33 derajat Celsius sementara di kota Kiev suhu mencapai minus 27 derajat Celsius.
"Saya penganguran, saya punya tempat untuk tinggal, tapi tidak memiliki sesuatu untuk dimakan. Saya makan di sini ini sangat bagus, roti dengan sepotong lemak dan bubur dengan taburan bawang," ungkap Olexander Shemnikov, seorang insinyur yang menganggur, saat ditemui di penampungan, Kiev, Jumat (3/2/2012).
Akibat cuaca ekstrem ini, Kementerian Darurat Ukraina mencatat sebanyak 63 orang tewas. Kebanyakan dari mereka tewas akibat terserang hipotermia. Akibatnya banyak dari mereka ditemukan tewas di jalanan, tidak banyak dari mereka yang selamat setelah diberikan pertolongan di rumah sakit.
Sementara di Polandia, sembilan orang ditemukan tewas tadi malam, setelah tempratur terburuk mencapai minus 32 derajat Celsius di bagian selatan Polandia. Dengan demikian jumlah korban tewas di Polandia akibat cuaca dingin sejak sepakan lalu mencapai 29 orang.
Di Rumania, delapan orang tewas ditemukan semalam akibat kedinginan. Kementerian Rumania mengungkap, sebelumnya korban tewas akibat kedinginan mencapai 14 orang.
Sementara media di Bulgaria, mencatat 10 orang tewas akibat kedinginan, namun pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi. Di kota Sofia, kedinginan juga menjadi bencana bagi mesin teler otomatis. Mesin itu rusak akibat membeku, beberapa penduduk tidak bisa digunakan untuk mendapatkan makanan instan dari mesin tersebut.
Di Italia, lalu lintas menjadi kacau akibat salju turun dengan lebat semalaman. Ratusan orang terjebak di stasiun sepanjang malam akibat sisi rel membeku.
Di Serbia, cuaca dingin dingin telah menewaskan tujuh orang. Sebanyak 11.500 orang terjebak di desa-desa terpencil yang terletak di pegunungan dan tidak dapat diakses melalui jalan darat.
Di Ukraina, puluhan ribu orang telah diungsikan ke tempat penampungan, menyelamatkan diri dari cuaca dingin. Di penampungan mereka diberikan penghangat dan makanan. Di bagian barat Ukrainan, suhu mencapai minus 33 derajat Celsius sementara di kota Kiev suhu mencapai minus 27 derajat Celsius.
"Saya penganguran, saya punya tempat untuk tinggal, tapi tidak memiliki sesuatu untuk dimakan. Saya makan di sini ini sangat bagus, roti dengan sepotong lemak dan bubur dengan taburan bawang," ungkap Olexander Shemnikov, seorang insinyur yang menganggur, saat ditemui di penampungan, Kiev, Jumat (3/2/2012).
Akibat cuaca ekstrem ini, Kementerian Darurat Ukraina mencatat sebanyak 63 orang tewas. Kebanyakan dari mereka tewas akibat terserang hipotermia. Akibatnya banyak dari mereka ditemukan tewas di jalanan, tidak banyak dari mereka yang selamat setelah diberikan pertolongan di rumah sakit.
Sementara di Polandia, sembilan orang ditemukan tewas tadi malam, setelah tempratur terburuk mencapai minus 32 derajat Celsius di bagian selatan Polandia. Dengan demikian jumlah korban tewas di Polandia akibat cuaca dingin sejak sepakan lalu mencapai 29 orang.
Di Rumania, delapan orang tewas ditemukan semalam akibat kedinginan. Kementerian Rumania mengungkap, sebelumnya korban tewas akibat kedinginan mencapai 14 orang.
Sementara media di Bulgaria, mencatat 10 orang tewas akibat kedinginan, namun pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi. Di kota Sofia, kedinginan juga menjadi bencana bagi mesin teler otomatis. Mesin itu rusak akibat membeku, beberapa penduduk tidak bisa digunakan untuk mendapatkan makanan instan dari mesin tersebut.
Di Italia, lalu lintas menjadi kacau akibat salju turun dengan lebat semalaman. Ratusan orang terjebak di stasiun sepanjang malam akibat sisi rel membeku.
Di Serbia, cuaca dingin dingin telah menewaskan tujuh orang. Sebanyak 11.500 orang terjebak di desa-desa terpencil yang terletak di pegunungan dan tidak dapat diakses melalui jalan darat.
()
Explore More