Bom meledak di Nigeria, 162 tewas
A
A
A
Sindonews.com - Serangan bom terjadi di utara Kano, kota kedua terbesar di Nigeria. Bom yang kabarnya menargetkan pasukan keamanan ini menewaskan sedikitnya 162 orang sebagaimana dilansir dalam situs berita AFP pada Sabtu (21/1/2012).
Sumber dalam berita tersebut mengatakan, potongan badan berserakan di jalan-jalan.
Akibat peristiwa tersebut, jam malam diberlakukan di Kano, terutama bagi warga muslim.
Surat kabar utama setempat mengatakan bahwa juru bicara kelompok yang mengaku Islam Boko Haram telah mengaku bertanggungjawab atas tindakan kekerasan tersebut. Kelompok tersebut juga mengatakan itu dalam menanggapi penolakan pihak berwenang untuk melepaskan anggotanya dari tahanan.
Sekitar 20 ledakan besar terdengar di kota tersebut. Seorang pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah kantor polisi daerah setempat dan sebuah bom mobil mengguncang markas besar polisi. Selain itu, sejumlah pos polisi lainnya menjadi sasaran, termasuk sebuah gedung polisi rahasia, serta kantor imigrasi.
Tak hanya itu, suara tembakan kerap terdengar di wilayah tersebut. "Saat ini kami memiliki 162 mayat di kamar mayat, dan angka ini bisa berubah karena masih banyak jenazah yang masih sedang dibawa,” kata sumber tersebut.
Bahkan seorang koresponden AFP menghitung sedikitnya 80 mayat di kamar mayat utama, banyak dari mereka dengan luka tembak, dan mengatakan ada tumpukan mayat lainnya yang tidak bisa dihitungnya.
Sumber dalam berita tersebut mengatakan, potongan badan berserakan di jalan-jalan.
Akibat peristiwa tersebut, jam malam diberlakukan di Kano, terutama bagi warga muslim.
Surat kabar utama setempat mengatakan bahwa juru bicara kelompok yang mengaku Islam Boko Haram telah mengaku bertanggungjawab atas tindakan kekerasan tersebut. Kelompok tersebut juga mengatakan itu dalam menanggapi penolakan pihak berwenang untuk melepaskan anggotanya dari tahanan.
Sekitar 20 ledakan besar terdengar di kota tersebut. Seorang pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah kantor polisi daerah setempat dan sebuah bom mobil mengguncang markas besar polisi. Selain itu, sejumlah pos polisi lainnya menjadi sasaran, termasuk sebuah gedung polisi rahasia, serta kantor imigrasi.
Tak hanya itu, suara tembakan kerap terdengar di wilayah tersebut. "Saat ini kami memiliki 162 mayat di kamar mayat, dan angka ini bisa berubah karena masih banyak jenazah yang masih sedang dibawa,” kata sumber tersebut.
Bahkan seorang koresponden AFP menghitung sedikitnya 80 mayat di kamar mayat utama, banyak dari mereka dengan luka tembak, dan mengatakan ada tumpukan mayat lainnya yang tidak bisa dihitungnya.
()