Menlu: 170 WNI ABK Costa Concordia aman
A
A
A
Sindonews.com - Tragedi karamnya kapal pesiar Costa Concordia juga mempengaruhi Warga Negara Indonesia (WNI) yang turut menjadi korban. Tetapi seluruh WNI yang sebagian besar bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) ini, sudah dalam perlindungan KBRI Italia.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memastikan kondisi WNI yang berada di Costa Concordia, semuanya dalam kondisi selamat. Sebelumnya KBRI Roma mengatakan, 170 WNI ABK Costa Concordia saat ini dalam kondisi aman.
"Alhamdulillah saya kira upaya dan doa kita bersama saudara-saudara kita yang diketahui berada di kapal tersebut kondisinya sudah diketahui sudah aman dan diberikan perlindungan," jelas Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di DPR, Jakarta, Selasa (17/1/2012).
"Saya mengetahui mereka sudah ditempatkan di beberapa hotel dan tempat penginapan di kota terkait, dan KBRI sudah menjangkau mereka sudah memberikan bantuan dukungan, termasuk makanan dan apa yang dibutuhkan, memberikan wujud dari kepedulian kita dan sudah memastikan agar hak-hak mereka betul-betul diperhatikan oleh pemilik kapal jadi semuanya sudah terkendali," imbuhnya.
Sementara mengenai kepulangan dari 170 ABK yang terdiri dari 164 pria dan 6 perempuan tersebut, menurut Menlu Natalagewa masih akan dikonsolidasikan. Untuk saat pihak KBRI lebih memfokuskan untuk memberikan perlindungan kepada para ABK WNI.
Pihak Kemlu menyatakan di antara ABK yang selamat, dua diantaranya dalam masih memerlukan perawatan.
“Dua WNI masih memerlukan perawatan, yaitu Kadek Agus Wijaya karena cedera bahu dan I Nyoman Juniarta yang menderita patah tulang belakang dan kaki. Kadek sudah diizinkan keluar dari rumah sakit,” tutur Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Roma Priyo Iswanto dalam website Kementerian Luar Negeri RI.
KBRI, lanjutnya, telah memberikan bantuan seperlunya. Bantuan tersebut berupa makanan tambahan, pakaian dan bantuan kekonsuleran lainnya.
Saat ini terdapat 40 awak yang belum diketahui nasibnya. Namun Priyo memastikan bahwa dari 40 awak yang belum ditemukan tersebut dikonfirmasi bukan WNI.
Jumat 13 Januari malam waktu Italia, kapal Costa Concordia yang membawa 4.234 orang karam akibat menabrak karang. Kapal ini mempekerjakan 1.020 pegawai. Delapan puluh persen di antaranya adalah pekerja asing. Selain asal Indonesia, terdapat pekerja asal India, Korea dan Jepang.
Kapal pesiar itu sendiri karam di perairan dekat Porto Santo Stefano, Regione Tuscany, Italia. Saat ini kapal tersebut masih karam di sekitar perairan, pihak regu penyelamat setempat masih mencari korban yang dinyatakan hilang.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memastikan kondisi WNI yang berada di Costa Concordia, semuanya dalam kondisi selamat. Sebelumnya KBRI Roma mengatakan, 170 WNI ABK Costa Concordia saat ini dalam kondisi aman.
"Alhamdulillah saya kira upaya dan doa kita bersama saudara-saudara kita yang diketahui berada di kapal tersebut kondisinya sudah diketahui sudah aman dan diberikan perlindungan," jelas Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di DPR, Jakarta, Selasa (17/1/2012).
"Saya mengetahui mereka sudah ditempatkan di beberapa hotel dan tempat penginapan di kota terkait, dan KBRI sudah menjangkau mereka sudah memberikan bantuan dukungan, termasuk makanan dan apa yang dibutuhkan, memberikan wujud dari kepedulian kita dan sudah memastikan agar hak-hak mereka betul-betul diperhatikan oleh pemilik kapal jadi semuanya sudah terkendali," imbuhnya.
Sementara mengenai kepulangan dari 170 ABK yang terdiri dari 164 pria dan 6 perempuan tersebut, menurut Menlu Natalagewa masih akan dikonsolidasikan. Untuk saat pihak KBRI lebih memfokuskan untuk memberikan perlindungan kepada para ABK WNI.
Pihak Kemlu menyatakan di antara ABK yang selamat, dua diantaranya dalam masih memerlukan perawatan.
“Dua WNI masih memerlukan perawatan, yaitu Kadek Agus Wijaya karena cedera bahu dan I Nyoman Juniarta yang menderita patah tulang belakang dan kaki. Kadek sudah diizinkan keluar dari rumah sakit,” tutur Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Roma Priyo Iswanto dalam website Kementerian Luar Negeri RI.
KBRI, lanjutnya, telah memberikan bantuan seperlunya. Bantuan tersebut berupa makanan tambahan, pakaian dan bantuan kekonsuleran lainnya.
Saat ini terdapat 40 awak yang belum diketahui nasibnya. Namun Priyo memastikan bahwa dari 40 awak yang belum ditemukan tersebut dikonfirmasi bukan WNI.
Jumat 13 Januari malam waktu Italia, kapal Costa Concordia yang membawa 4.234 orang karam akibat menabrak karang. Kapal ini mempekerjakan 1.020 pegawai. Delapan puluh persen di antaranya adalah pekerja asing. Selain asal Indonesia, terdapat pekerja asal India, Korea dan Jepang.
Kapal pesiar itu sendiri karam di perairan dekat Porto Santo Stefano, Regione Tuscany, Italia. Saat ini kapal tersebut masih karam di sekitar perairan, pihak regu penyelamat setempat masih mencari korban yang dinyatakan hilang.
()