Pelaku video tentara AS kencingi mayat telah diidentifikasi

Jum'at, 13 Januari 2012 - 12:41 WIB
Pelaku video tentara AS kencingi mayat telah diidentifikasi
Pelaku video tentara AS kencingi mayat telah diidentifikasi
A A A
Sindonews.com - Pemerintah AS mengaku bahwa pihaknya telah mengidentifikasi tentara yang mengencingi jenazah tiga orang militan Taliban.

Seorang pejabat mengatakan bahwa nama-nama yang terlibat tidak akan dipublikasikan karena penyelidikan masih berlangsung. Namun, Marinir yang melakukan aksi tersebut diyakini berasal dari Batalyon 3 dan Resimen 2 Marinir, yang berbasis di Camp Lejeune, North Carolina.

"Saya telah melihat rekaman itu, saya menilai perilaku yang digambarkan benar-benar menyedihkan. Saya sangat mengutuk kondisi tersebut," kata Leon Panetta menjelaskan seperti dikutip Irish examine.com, Jumat (13/1/2012).

Panetta mengatakan bahwa kondisi ini tidak pantas dilakukan oleh Korps Marinir dan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional Komandan Jenderal. Panetta segera memerintahkan Komandan Jenderal John Allen untuk segera dan sepenuhnya menyelidiki insiden itu.

"Tindakan ini tidak pantas dilakukan oleh tentara anggota militer Amerika Serikat dan tidak mencerminkan nilai-nilai standar angkatan bersenjata dimana kita telah disumpah. Tentara yang terlibat dalam aksi itu harus mempertanggungjawabkan aksi mereka secara penuh,” ujar Leon.

Leon Panetta secara langsung telah menghubungi Presiden Karzai dan menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh tentaranya.

Namun,aksi memalukan ini tidak akan berdampak pada proses perdamaian antara AS dan militan Taliban yang baru akan di mulai.

Pemerintah Obama sebelumnya telah menemukan titik terang perundingan dengan Militan Taliban, yang sebelumnya telah menghadapi kebuntuan selama berbulan-bulan.

Marc Grossman, Wakil Khusus pemerintah Obama untuk Afganistan dan Pakistan, mengatakan bahwa ia akan bertemu langsung dengan presiden Afganistan Hamid Karzai, beberapa pejabat tinggi Turki, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk menyepakati perundingan damai dengan Taliban.

Sebelumnya tantara Taliban menyebutkan bahwa syarat dimulainya perundingan adalah pembukaan kantor baru di Qatar dan menuntut pembebasan beberapa tahanan petinggi Taliban.

Hal senada juga di ungkapkan oleh, juru bicara Taliban bahwa perundingan damai antara AS dan Taliban akan terus berlanjut. Video tersebut tidak akan membahayakan perundingan dan saat ini masih berada pada tahap awal perundingan.(azh)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2932 seconds (0.1#10.140)