Unggul di New Hampshire, Mitt Romney janji 'mesra'dengan Israel
A
A
A
Sindonews.com - Bakal calon kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Mitt Romney tampak unggul di kaukus New Hampshire. Romney dikabarkan mendapat 34 persen suara.
Posisi kedua ditempati oleh Ron Paul dengan 24 persen suara dan posisi ketiga diraih oleh Jon Huntsman dengan 18 persen suara. Rick Santorum yang sebelumnya menduduki posisi kedua di Iowa tampaknya harus menyerahkan posisi itu kepada Paul.
Dukungan warga AS terhadap mantan Gubernur Massachusetts itu meningkat secara signifikan dibanding pada pemilihan umum Presiden AS 2008. Sebelum beranjak ke New Hampshire, Romney bahkan mengungguli lawan-lawannya di Iowa. Demikian seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (11/1/2012).
Pada saat para bakal calon kandidat itu berkampanye di New Hampshire, Romney mendapat serangan dari Jon Huntsman. Huntsman menilai, Romney merupakan seorang yang gemar memecat orang, berbeda dengan dirinya yang merupakan seorang penyedia lapangan pekerjaan.
New Hampshire juga merupakan wilayah yang penuh akan pendukung Ron Paul. Paul bahkan mendapatkan dukungan dari tiga suratkabar di New Hampshire. Namun para warga tampaknya tetap menentukan pilihannya ke Romney.
"Saya menginginkan seseorang yang cerdas, memahami AS, memahami finansial negara, dan mengerti bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan. Saya rasa, saya akan memilih Romney dan saya pun percaya, Romney sanggup melakukan yang terbaik untuk AS," ujar seorang sopir bus Eddie Carr.
Sesaat setelah dinyatakan menang di New Hampshire Mitt Romney menegaskan, dirinya akan terus mendukung Israel.
Mantan Gubernur Massachusetts itu juga menyerang Presiden Barack Obama. Dirinya menilai Obama merupakan pemimpin yang gagal dalam memimpin negaranya dan berinteraksi dalam dunia internasional.
"Obama mengkritik sahabat kita, Israel. Namun, saya akan selalu berdiri di samping sahabat kita dan malam ini kita sudah menorehkan sejarah," ujar Romney yang berpidato setelah meraih kemenangan di New Hampshire, demikian seperti diberitakan Yerusalem Post.
Romney memang tampil sebagai seorang politisi Partai Republik yang keras, namun tidak sekontroversial Rick Santorum, yang benar-benar tidak menganggap adanya bangsa Palestina.
Bila berhasil menduduki Gedung Putih, Romney tampaknya tidak akan menjadi seorang yang bersahabat bagi Rusia. Romney menilai, Negeri Beruang Merah itu mencoba melakukan ekspansi kekuatan ke negara-negara lainnya.
Pada saat yang sama Santorum juga melontarkan pendapatnya tentang kaukus New Hampshire, mantan Senator Pennsylvania yang sempat menduduki posisi kedua dalam kaukus Iowa itu tidak menyesali apapun yang terjadi di New Hampshire. Di New Hampshire, Santorum juga menduduki posisi kelima.
"Saya sudah mengetahui sejak dulu, New Hampshire merupakan wilayah yang penuh akan pertanyaan. Warga New Hampshire merupakan pemerhati politik yang cerdas," ujar Santorum.
Posisi kedua ditempati oleh Ron Paul dengan 24 persen suara dan posisi ketiga diraih oleh Jon Huntsman dengan 18 persen suara. Rick Santorum yang sebelumnya menduduki posisi kedua di Iowa tampaknya harus menyerahkan posisi itu kepada Paul.
Dukungan warga AS terhadap mantan Gubernur Massachusetts itu meningkat secara signifikan dibanding pada pemilihan umum Presiden AS 2008. Sebelum beranjak ke New Hampshire, Romney bahkan mengungguli lawan-lawannya di Iowa. Demikian seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (11/1/2012).
Pada saat para bakal calon kandidat itu berkampanye di New Hampshire, Romney mendapat serangan dari Jon Huntsman. Huntsman menilai, Romney merupakan seorang yang gemar memecat orang, berbeda dengan dirinya yang merupakan seorang penyedia lapangan pekerjaan.
New Hampshire juga merupakan wilayah yang penuh akan pendukung Ron Paul. Paul bahkan mendapatkan dukungan dari tiga suratkabar di New Hampshire. Namun para warga tampaknya tetap menentukan pilihannya ke Romney.
"Saya menginginkan seseorang yang cerdas, memahami AS, memahami finansial negara, dan mengerti bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan. Saya rasa, saya akan memilih Romney dan saya pun percaya, Romney sanggup melakukan yang terbaik untuk AS," ujar seorang sopir bus Eddie Carr.
Sesaat setelah dinyatakan menang di New Hampshire Mitt Romney menegaskan, dirinya akan terus mendukung Israel.
Mantan Gubernur Massachusetts itu juga menyerang Presiden Barack Obama. Dirinya menilai Obama merupakan pemimpin yang gagal dalam memimpin negaranya dan berinteraksi dalam dunia internasional.
"Obama mengkritik sahabat kita, Israel. Namun, saya akan selalu berdiri di samping sahabat kita dan malam ini kita sudah menorehkan sejarah," ujar Romney yang berpidato setelah meraih kemenangan di New Hampshire, demikian seperti diberitakan Yerusalem Post.
Romney memang tampil sebagai seorang politisi Partai Republik yang keras, namun tidak sekontroversial Rick Santorum, yang benar-benar tidak menganggap adanya bangsa Palestina.
Bila berhasil menduduki Gedung Putih, Romney tampaknya tidak akan menjadi seorang yang bersahabat bagi Rusia. Romney menilai, Negeri Beruang Merah itu mencoba melakukan ekspansi kekuatan ke negara-negara lainnya.
Pada saat yang sama Santorum juga melontarkan pendapatnya tentang kaukus New Hampshire, mantan Senator Pennsylvania yang sempat menduduki posisi kedua dalam kaukus Iowa itu tidak menyesali apapun yang terjadi di New Hampshire. Di New Hampshire, Santorum juga menduduki posisi kelima.
"Saya sudah mengetahui sejak dulu, New Hampshire merupakan wilayah yang penuh akan pertanyaan. Warga New Hampshire merupakan pemerhati politik yang cerdas," ujar Santorum.
()