Gizi buruk di India masih tinggi
A
A
A
Sindonews.com -Hampir 50 Persen warga India menderita gizi buruk. Dalam survei utama India, 42 persen balita di India masih menderita gizi buruk.
Perdana Menteri India Manmohan Singh dalam rilis mengatakan, masalah gizi buruk menjadi masalah nasional yang sangat memalukan. “Ini sangat memalukan negara,” ungkap Manmohan menjelaskan seperti dikutip AFP, Selasa (10/1/2012).
Survei gizi buruk dan kelaparan dilakukan di India terhadap 73.000 rumah tangga di sembilan negara bagian.
Manmohan menjelaskan, meskipun pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) India mengesankan, namun tingginya angka gizi buruk menjadi satu hal yang tidak dapat diterima.
“Ternyata India belum bisa mengurangi tingginya angka gizi buruk di negara ini dengan cepat.
Kami juga tidak berhasil mengurangi tingkat ini cukup cepat," tandasnya.
Laporan temuan tentang survei yang dilakukan oleh organisasi nonpemerintah ini disebut Manmohan sangat mengkhawatirkan dan menggelikan.
Angka gizi buruk memang sudah turun, namun jumlahnya masih tetap tinggi, dan kejadian ini tetap menjadi sebuah kejadian yang tidak bisa diterima.
“Saya sangat prihatin bahwa 42 persen anak balita di negeri ini masih kurus,” kata Manmohan.(azh)
Perdana Menteri India Manmohan Singh dalam rilis mengatakan, masalah gizi buruk menjadi masalah nasional yang sangat memalukan. “Ini sangat memalukan negara,” ungkap Manmohan menjelaskan seperti dikutip AFP, Selasa (10/1/2012).
Survei gizi buruk dan kelaparan dilakukan di India terhadap 73.000 rumah tangga di sembilan negara bagian.
Manmohan menjelaskan, meskipun pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) India mengesankan, namun tingginya angka gizi buruk menjadi satu hal yang tidak dapat diterima.
“Ternyata India belum bisa mengurangi tingginya angka gizi buruk di negara ini dengan cepat.
Kami juga tidak berhasil mengurangi tingkat ini cukup cepat," tandasnya.
Laporan temuan tentang survei yang dilakukan oleh organisasi nonpemerintah ini disebut Manmohan sangat mengkhawatirkan dan menggelikan.
Angka gizi buruk memang sudah turun, namun jumlahnya masih tetap tinggi, dan kejadian ini tetap menjadi sebuah kejadian yang tidak bisa diterima.
“Saya sangat prihatin bahwa 42 persen anak balita di negeri ini masih kurus,” kata Manmohan.(azh)
()