1 Juta ton minyak cemari Perairan Selandia Baru
A
A
A
Sindonews.com – Tenggelamnya Kapal Kargo Rena di Perairan Selandia Baru diperkirakan telah menumpahkan satu juta ton minyak dan 150 kontainer.
Puing-puing kontainer tersapu dari atas kapal ke salah satu pantai yakni Resor Tauranga yang terletak di pantai timur Pulau Utara, Selandia Baru.
Kepala Pelayaran Selandia Baru Alex Van Wijngaarden dari lokasi kejadian mengatakan, sejumlah tetesan kecil minyak mengalir dari bagian buritan kapal.
"Kejadian ini sungguh di luar dugaan. Kami sedang bersiap untuk menanganinya," ungkap Alex seperti dikutip AFP, Selasa (10/1/2012).
Tim penyelamat lingkungan hidup telah dimobilisasi untuk menangani tumpahan minyak yang berkilau di laut sepanjang 3 kilometer dan lebar 5 - 10 kilometer.
Van Wijngaarden mengatakan, haluan Kapal Rena masih terjebak di dalam karang tetapi 75 persen bagian buritan kapal tenggelam.
Menteri Lingkungan Selandia Baru Nick Smith menjelaskan jumlah terbaru kebocoran minyak di lautan akibat tenggelamnya Kapal kargo Rena diperkirakan mencapai satu juta ton minyak.
Akibat musibah ini, 1.300 burung mati di perairan dan relawan tentara mencoba melakukan penyisiran dan menyelamatkan ratusan burung yang masih hidup.
Kapal tersebut menabrak batu karang pada 5 Oktober 2011, kemudian mengalami kerusakan di bagian buritan. Selama tiga bulan, teknisi kapal mencoba memperbaiki buritan kapal yang rusak namun upaya tersebut gagal.
Kondisi ini menjadi semakin parah setelah terjadi badai hebat selama akhir pekan kemarin. Kapal pecah kemudian terbelah menjadi dua bagian dan akhirnya tenggelam.
Petugas penyelamat mencapai lokasi kejadian dalam waktu semalam setelah kapal tenggelam. Petugas penyelamatan yang berada di lokasi kejadian mengatakan pencemaran ini merupakan bencana polusi yang terburuk di Perairan Selandia Baru.
Sementara itu, pihak perusahaan Braemar Howells menyatakan Kapal Kargo Rena mengangkut 400 kontainer di bagian buritan. Dua kapal telah dikirim ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi kontainer yang masih bisa diselamatkan.(azh)
Puing-puing kontainer tersapu dari atas kapal ke salah satu pantai yakni Resor Tauranga yang terletak di pantai timur Pulau Utara, Selandia Baru.
Kepala Pelayaran Selandia Baru Alex Van Wijngaarden dari lokasi kejadian mengatakan, sejumlah tetesan kecil minyak mengalir dari bagian buritan kapal.
"Kejadian ini sungguh di luar dugaan. Kami sedang bersiap untuk menanganinya," ungkap Alex seperti dikutip AFP, Selasa (10/1/2012).
Tim penyelamat lingkungan hidup telah dimobilisasi untuk menangani tumpahan minyak yang berkilau di laut sepanjang 3 kilometer dan lebar 5 - 10 kilometer.
Van Wijngaarden mengatakan, haluan Kapal Rena masih terjebak di dalam karang tetapi 75 persen bagian buritan kapal tenggelam.
Menteri Lingkungan Selandia Baru Nick Smith menjelaskan jumlah terbaru kebocoran minyak di lautan akibat tenggelamnya Kapal kargo Rena diperkirakan mencapai satu juta ton minyak.
Akibat musibah ini, 1.300 burung mati di perairan dan relawan tentara mencoba melakukan penyisiran dan menyelamatkan ratusan burung yang masih hidup.
Kapal tersebut menabrak batu karang pada 5 Oktober 2011, kemudian mengalami kerusakan di bagian buritan. Selama tiga bulan, teknisi kapal mencoba memperbaiki buritan kapal yang rusak namun upaya tersebut gagal.
Kondisi ini menjadi semakin parah setelah terjadi badai hebat selama akhir pekan kemarin. Kapal pecah kemudian terbelah menjadi dua bagian dan akhirnya tenggelam.
Petugas penyelamat mencapai lokasi kejadian dalam waktu semalam setelah kapal tenggelam. Petugas penyelamatan yang berada di lokasi kejadian mengatakan pencemaran ini merupakan bencana polusi yang terburuk di Perairan Selandia Baru.
Sementara itu, pihak perusahaan Braemar Howells menyatakan Kapal Kargo Rena mengangkut 400 kontainer di bagian buritan. Dua kapal telah dikirim ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi kontainer yang masih bisa diselamatkan.(azh)
()