Venezuela-Iran sepakat lawan imperialis barat
A
A
A
Sindonews.com - Iran dan Venezuela bersatu melawan imperialisme Barat. Hal tersebut terekam saat Presiden Iran melakukan kunjungan ke Venzuela dan beberapa negara Amerika Latin.
Presiden Iran, Ahmadijenad, berencana mengalang dukungan di tengah meningkatnya ketegangan atas program nuklir Iran.
Presiden Venezuela Chavez dan Ahmadinejad dalam beberapa tahun terakhir telah menguatkan hubungan di tengah intensifnya permusuhan Amerika terhadap Iran dan Venezuela. Sebelum memulai pembicaraan kesepakatan bilateral, kedua pemimpin saling menyapa hangat dengan memanggil "saudara".
"Kedua pemerintahan memiliki keinginan untuk terus meningkatkan kerjasama untuk memperlambat kegilaan yang dilakukan oleh imperialis yang kini menjadi semakin lebih menggila," ungkap Chavez di luar istana peresidenan Miraflores seperti dikutip AFP, Selasa (10/1/2012).
Dalam kunjungan tersebut, Chavez juga memberitahukan bahwa Konsul Venezuela yang berada di Miami telah diusir keluar dari Miami.
Ahmadinejad menguatkan dukungan Chavez dengan mengatakan bahwa orang Venezuela dan Iran berjalan bersama untuk melawan keserakahan dan kesombongan imperialis.
Sementara itu pengamat internasional masih mempertanyakan seberapa kuat Chavez dan sayap pendukungnya mempengaruhi keputusan sanksi internasional yang melarang pembelian minyak mentah dari Iran.
“Sangat mungkin jika Chavez akan mengambil langkah keputusan yang radikal bersama Ahmadinejad. Tapi Chavez mungkin juga akan melakukan upaya mediasi, rencana yang lebih bersahabat, yang nyaman menurut gaya kepemimpinan Amerika Latin,” kata Elsa Cardozo, dari Universitas Metropolitan di Caracas.
Sementara itu di lokasi yang berbeda, IAEA selaku pengawas energi atom PBB, menegaskan bahwa Iran telah mulai mengayakan uranium di pusat pengayaan baru di Fordo yang dibangun di bawah tanah pegunungan.(azh)
Presiden Iran, Ahmadijenad, berencana mengalang dukungan di tengah meningkatnya ketegangan atas program nuklir Iran.
Presiden Venezuela Chavez dan Ahmadinejad dalam beberapa tahun terakhir telah menguatkan hubungan di tengah intensifnya permusuhan Amerika terhadap Iran dan Venezuela. Sebelum memulai pembicaraan kesepakatan bilateral, kedua pemimpin saling menyapa hangat dengan memanggil "saudara".
"Kedua pemerintahan memiliki keinginan untuk terus meningkatkan kerjasama untuk memperlambat kegilaan yang dilakukan oleh imperialis yang kini menjadi semakin lebih menggila," ungkap Chavez di luar istana peresidenan Miraflores seperti dikutip AFP, Selasa (10/1/2012).
Dalam kunjungan tersebut, Chavez juga memberitahukan bahwa Konsul Venezuela yang berada di Miami telah diusir keluar dari Miami.
Ahmadinejad menguatkan dukungan Chavez dengan mengatakan bahwa orang Venezuela dan Iran berjalan bersama untuk melawan keserakahan dan kesombongan imperialis.
Sementara itu pengamat internasional masih mempertanyakan seberapa kuat Chavez dan sayap pendukungnya mempengaruhi keputusan sanksi internasional yang melarang pembelian minyak mentah dari Iran.
“Sangat mungkin jika Chavez akan mengambil langkah keputusan yang radikal bersama Ahmadinejad. Tapi Chavez mungkin juga akan melakukan upaya mediasi, rencana yang lebih bersahabat, yang nyaman menurut gaya kepemimpinan Amerika Latin,” kata Elsa Cardozo, dari Universitas Metropolitan di Caracas.
Sementara itu di lokasi yang berbeda, IAEA selaku pengawas energi atom PBB, menegaskan bahwa Iran telah mulai mengayakan uranium di pusat pengayaan baru di Fordo yang dibangun di bawah tanah pegunungan.(azh)
()