Terinfeksi Virus Corona, Harimau di Kebun Binatang New York Jalani Perawatan
A
A
A
NEW YORK - Nadia, seekor harimau yang dites positif Corona baru di Kebun binatang New York, dan enam kucing besar lainnya yang menderita gangguan pernapasan tampak membaik setelah mendapatkan perawatan dengan obat-obatan dan kelembutan.
"Sedikit TLC oleh penjaga yang merawat mereka, beberapa obat anti-inflamasi," kata Paul Calle, kepala dokter hewan untuk Wildlife Conservation Society, Kebun Binatang Bronx, dalam menjelaskan cara yang membantu mereka bertanbah baik setiap hari.
"Beberapa dari empat harimau dan tiga singa mendapat antibiotik. Semua memiliki penyakit 'ringan' dan diharapkan pulih sepenuhnya," sambungnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/4/2020).
Perawatan itu termasuk Nadia, kata Calle, seekor harimau Melayu berusia 4 tahun yang berhenti makan dan merupakan satu-satunya yang menjalani tes karena kebun binatang tidak ingin membuat semua kucing dibius.
"Cairan di hidung, tenggorokan, dan cairan trakea dari paru-parunya dikirim ke sekolah-sekolah kedokteran hewan di Universitas Cornell dan Universitas Illinois, yang melakukan pengujian COVID-19 pada hewan, yang tidak menggunakan sumber daya yang langka untuk pengujian manusia yang diminati secara nasional," terangnya.
"Tidak ada persaingan antara pengujian untuk manusia dan hewan," tegas Calle.
Calle mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa Nadia adalah kasus pertama yang diketahui dari seorang manusia yang menginfeksi hewan dan membuatnya terinfeksi virus Corona baru, COVID-19.
Virus COVID-19 diyakini telah menyebar dari hewan ke manusia, dan beberapa hewan telah dites positif di Hong Kong.
Tetapi para pejabat percaya ini adalah kasus yang unik karena Nadia menjadi sakit setelah terpapar dari karyawan kebun binatang tanpa gejala. Calle mengatakan kebun binatang tidak tahu karyawan mana yang menginfeksi harimau itu.
"Ada beberapa hasil tes pada anjing dan kucing, tetapi mereka sehat atau tidak diketahui dengan pasti bahwa COVID-19 adalah penyebab penyakit," kata Calle.
Menurut Departemen Laboratorium Nasional Layanan Hewan Veteriner AS, yang melakukan pengujian, harimau pertama di kebun binatang, yang telah ditutup sejak pertengahan Maret, mulai menunjukkan tanda-tanda sakit pada 27 Maret.
"Sedikit TLC oleh penjaga yang merawat mereka, beberapa obat anti-inflamasi," kata Paul Calle, kepala dokter hewan untuk Wildlife Conservation Society, Kebun Binatang Bronx, dalam menjelaskan cara yang membantu mereka bertanbah baik setiap hari.
"Beberapa dari empat harimau dan tiga singa mendapat antibiotik. Semua memiliki penyakit 'ringan' dan diharapkan pulih sepenuhnya," sambungnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/4/2020).
Perawatan itu termasuk Nadia, kata Calle, seekor harimau Melayu berusia 4 tahun yang berhenti makan dan merupakan satu-satunya yang menjalani tes karena kebun binatang tidak ingin membuat semua kucing dibius.
"Cairan di hidung, tenggorokan, dan cairan trakea dari paru-parunya dikirim ke sekolah-sekolah kedokteran hewan di Universitas Cornell dan Universitas Illinois, yang melakukan pengujian COVID-19 pada hewan, yang tidak menggunakan sumber daya yang langka untuk pengujian manusia yang diminati secara nasional," terangnya.
"Tidak ada persaingan antara pengujian untuk manusia dan hewan," tegas Calle.
Calle mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa Nadia adalah kasus pertama yang diketahui dari seorang manusia yang menginfeksi hewan dan membuatnya terinfeksi virus Corona baru, COVID-19.
Virus COVID-19 diyakini telah menyebar dari hewan ke manusia, dan beberapa hewan telah dites positif di Hong Kong.
Tetapi para pejabat percaya ini adalah kasus yang unik karena Nadia menjadi sakit setelah terpapar dari karyawan kebun binatang tanpa gejala. Calle mengatakan kebun binatang tidak tahu karyawan mana yang menginfeksi harimau itu.
"Ada beberapa hasil tes pada anjing dan kucing, tetapi mereka sehat atau tidak diketahui dengan pasti bahwa COVID-19 adalah penyebab penyakit," kata Calle.
Menurut Departemen Laboratorium Nasional Layanan Hewan Veteriner AS, yang melakukan pengujian, harimau pertama di kebun binatang, yang telah ditutup sejak pertengahan Maret, mulai menunjukkan tanda-tanda sakit pada 27 Maret.
(ian)