Menkes Israel Positif Corona, Netanyahu Kembali Dikarantina

Kamis, 02 April 2020 - 23:03 WIB
Menkes Israel Positif Corona, Netanyahu Kembali Dikarantina
Menkes Israel Positif Corona, Netanyahu Kembali Dikarantina
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah diminta untuk mengkarantina diri sendiri setelah melakukan kontak dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Yaakov Litzman yang dinyatakan positif virus Corona.

Ini adalah karantina kedua bagi Netanyahu. Ia baru saja mengakhiri periode dua hari isolasi pada hari Rabu setelah bertemu dengan pembantu dekat penasihat unrusan parlemen, Rivka Paluch, yang juga dinyatakan positif Corona.

"Perdana Menteri akan mengisolasi diri lagi selama enam hari sesuai dengan rekomendasi medis," kata kantor Perdana Menteri Israel seperti dikutip dari Middle East Eye, Kamis (2/4/2020).

Selain Netanyahu, beberapa pejabat senior Israel lainnya juga terpaksa melakukan isolasi karena melakukan kontak dengan Litzman, termasuk kepala badan intelijen Israel Mossad.

Litzman (71) secara teratur muncul dihadapan publik, berada di samping Netanyahu, untuk memberikan informasi terbaru terkait pandemi dan langkah-langkah untuk memberantasanya.

Namun Litzman telah mengurangi penampilannya di hadapan publik dalam beberapa pekan terakhir dan direktur jenderal kementerian - yang sekarang juga dalam isolasi setelah kontak dengan Litzman - yang melakukan mengadakan briefing.

Netanyahu sebelumya dinyatakan negatif setelah melakukan tes COVID-19 pada hari Senin setelah Paluch dikonfirmasi positif terinfeksi.

Israel telah melaporkan setidaknya 31 kematian dan lebih dari 6.200 orang terinfeksi virus Corona.

Pembatasan ketat telah membatasi aktifitas sebagian besar warga Israel di rumah mereka, memaksa bisnis tutup dan menyebabkan pengangguran meroket hingga lebih dari 24 persen.

"Kami meminta Anda, warga Israel, Anda semua, untuk mengenakan masker di ruang publik," kata Netanyahu dalam pidatonya di televisi pada hari Rabu, menambahkan bahwa orang dapat berimprovisasi dengan syal atau penutup wajah lainnya tanpa adanya pabrik masker yang memproduksi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6003 seconds (0.1#10.140)