Ngawur, Presiden Ini Klaim Tenggak Vodka Aman dari Corona
A
A
A
MINSK - Presiden Belarus atau Belarusia, Alexander Lukashenko, membuat seruan ngawur kepada warganya agar aman dari serangan virus corona baru; COVID-19. Seruannya adalah menenggak vodka dan pergi ke sauna.
Dalam seruan baru-baru ini, sang presiden menyarankan bahwa minum 50 ml vodka, mengunjungi sauna dan bekerja di ladang dapat membuat orang-orang tetap aman. Anjuran menenggak vodka sebagai pelindung dari COVID-19 jelas saran ngawur, terlebih belum ada obat maupun vaksin resmi untuk virus tersebut hingga saat ini.
Lukashenko meremehkan bahaya virus ini meski di negaranya hingga saat ini (1/4/2020) melaporkan ada 152 orang yang terinfeksi dengan satu di antaranya telah meninggal. Sebanyak 47 pasien telah disembuhkan.
Belarus tidak melakukan pembatasan atau pun lockdown. Bahkan, berbagai turnamen olahraga digelar seperti biasa.
Presiden Lukashenko telah mengambil bagian dalam pertandingan hoki es selama akhir pekan lalu, sedangkan ribuan orang memenuhi stadion sepak bola.
Penyelenggara sepak bola Belarus tidak memiliki rencana untuk membatalkan pertandingan atau menunda musim kompetisi. Lukashenko mengklaim olahraga adalah obat anti-virus terbaik.
"Lebih baik mati berdiri di atas kaki Anda daripada hidup dengan berlutut," kata presiden berusia 61 tahun itu. "Dunia sudah gila karena virus corona," ujarnya.
"Psikosis ini telah melumpuhkan ekonomi nasional hampir di semua tempat di dunia," imbuh dia.
Dalam sebuah langkah yang akan mempertaruhkan nyawa, dia bersumpah untuk melanjutkan parade Hari Kemenangan (Victory Day) Belarus pada 9 Mei mendatang. Parade tersebut merupakan acara publik yang menghadirkan para veteran Perang Dunia Kedua berbaris di jalanan.
Menurut laporan media setempat, Telegraph Agency, Lukashenko mengatakan; "Kami tidak membatalkan apa pun. Kami akan menyelenggarakan semua acara yang telah kami rencanakan...Biarkan Tuhan melindungi kami dari virus corona."
Dia mengatakan hanya akan mempertimbangkan karantina ketika itu benar-benar diperlukan, tetapi dia tidak merinci kapan opsi itu akan diambil.
Lukashenko juga menyuarakan dukungan untuk Presiden Donald Trump ketika Amerika Serikat memiliki jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia, yakni 184.487 kasus dengan 3.756 orang di antaranya telah meninggal. Sebanyak 6.275 pasien di Amerika telah disembuhkan.
Dalam seruan baru-baru ini, sang presiden menyarankan bahwa minum 50 ml vodka, mengunjungi sauna dan bekerja di ladang dapat membuat orang-orang tetap aman. Anjuran menenggak vodka sebagai pelindung dari COVID-19 jelas saran ngawur, terlebih belum ada obat maupun vaksin resmi untuk virus tersebut hingga saat ini.
Lukashenko meremehkan bahaya virus ini meski di negaranya hingga saat ini (1/4/2020) melaporkan ada 152 orang yang terinfeksi dengan satu di antaranya telah meninggal. Sebanyak 47 pasien telah disembuhkan.
Belarus tidak melakukan pembatasan atau pun lockdown. Bahkan, berbagai turnamen olahraga digelar seperti biasa.
Presiden Lukashenko telah mengambil bagian dalam pertandingan hoki es selama akhir pekan lalu, sedangkan ribuan orang memenuhi stadion sepak bola.
Penyelenggara sepak bola Belarus tidak memiliki rencana untuk membatalkan pertandingan atau menunda musim kompetisi. Lukashenko mengklaim olahraga adalah obat anti-virus terbaik.
"Lebih baik mati berdiri di atas kaki Anda daripada hidup dengan berlutut," kata presiden berusia 61 tahun itu. "Dunia sudah gila karena virus corona," ujarnya.
"Psikosis ini telah melumpuhkan ekonomi nasional hampir di semua tempat di dunia," imbuh dia.
Dalam sebuah langkah yang akan mempertaruhkan nyawa, dia bersumpah untuk melanjutkan parade Hari Kemenangan (Victory Day) Belarus pada 9 Mei mendatang. Parade tersebut merupakan acara publik yang menghadirkan para veteran Perang Dunia Kedua berbaris di jalanan.
Menurut laporan media setempat, Telegraph Agency, Lukashenko mengatakan; "Kami tidak membatalkan apa pun. Kami akan menyelenggarakan semua acara yang telah kami rencanakan...Biarkan Tuhan melindungi kami dari virus corona."
Dia mengatakan hanya akan mempertimbangkan karantina ketika itu benar-benar diperlukan, tetapi dia tidak merinci kapan opsi itu akan diambil.
Lukashenko juga menyuarakan dukungan untuk Presiden Donald Trump ketika Amerika Serikat memiliki jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia, yakni 184.487 kasus dengan 3.756 orang di antaranya telah meninggal. Sebanyak 6.275 pasien di Amerika telah disembuhkan.
(mas)