PM Selandia Baru: Bertindaklah Seperti Sudah Terkena Covid-19
A
A
A
WELLINGTON - Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern meminta warganya berperilaku seperti telah terkena virus corona (Covid-19) dan memutus semua kontak fisik di luar rumah.
Himbauan itu muncul saat Selandia Baru segera menerapkan lockdown satu bulan mulai tengah malam Rabu (25/3). Ardern mendeklarasikan status darurat nasional saat jumlah kasus corona bertambah 50 menjadi 205.
Pemerintah telah menerapkan isolasi diri sendiri untuk semua orang. Semua layanan tak penting, sekolah dan kantor harus tutup selama sebulan mulai tengah malam.
“Mulai tengah malam nanti, kita berlindung selama emat pekan untuk mencoba menghentikan virus itu berkembang, untuk memutus mata rantai,” tutur Ardern.
“Jangan buat kesalahan ini akan semakin memburuk sebelum bisa membaik. Kita akan ketinggalan dan berbagai kasus akan meningkat pekan depan atau lebih. Lalu kita akan mulai tahu bagaimana agar berhasil,” kata dia.
Ardern menyatakan lockdown dipicu oleh bukti awal penularan dalam komunitas. Menurut dia, pemodelan menunjukkan Selandia Baru bisa saja memiliki beberapa ribu kasus corona sebelum jumlahnya mulai berkurang.
“Jika Anda memiliki pertanyaan apapun tentang apa yang bisa atau tidak bisa dilakukan, ambil prinsip sederhana, bertindak seperti Anda memiliki Covid-19,” ujar Ardern.
“Setiap gerakan Anda menciptakan risiko bagi orang lain. Itulah mengapa kita semua harus memiliki pemikiran bersama. Itu mengapa kesenangan fisik mengunjungi keluarga lain, anak, cucu, teman, tetangga ditahan. Karena kita semua sekarang memprioritaskan orang lain. Dan itulah apa yang kita sebagai bangsa lakukan dengan sangat baik,” papar dia.
Selandia Baru dengan 5 juta jiwa itu memiliki infeksi yang lebih sedikit dibandingkan banyak negara lain. Tapi pemerintah ingin segera menghentikan penyebaran wabah itu.
Selandia Baru menjadi salah satu negara pertama yang mengharuskan semua pelancong yang datang untuk isolasi diri sendiri dan melarang perkumpulan orang dalam jumlah besar.
Himbauan itu muncul saat Selandia Baru segera menerapkan lockdown satu bulan mulai tengah malam Rabu (25/3). Ardern mendeklarasikan status darurat nasional saat jumlah kasus corona bertambah 50 menjadi 205.
Pemerintah telah menerapkan isolasi diri sendiri untuk semua orang. Semua layanan tak penting, sekolah dan kantor harus tutup selama sebulan mulai tengah malam.
“Mulai tengah malam nanti, kita berlindung selama emat pekan untuk mencoba menghentikan virus itu berkembang, untuk memutus mata rantai,” tutur Ardern.
“Jangan buat kesalahan ini akan semakin memburuk sebelum bisa membaik. Kita akan ketinggalan dan berbagai kasus akan meningkat pekan depan atau lebih. Lalu kita akan mulai tahu bagaimana agar berhasil,” kata dia.
Ardern menyatakan lockdown dipicu oleh bukti awal penularan dalam komunitas. Menurut dia, pemodelan menunjukkan Selandia Baru bisa saja memiliki beberapa ribu kasus corona sebelum jumlahnya mulai berkurang.
“Jika Anda memiliki pertanyaan apapun tentang apa yang bisa atau tidak bisa dilakukan, ambil prinsip sederhana, bertindak seperti Anda memiliki Covid-19,” ujar Ardern.
“Setiap gerakan Anda menciptakan risiko bagi orang lain. Itulah mengapa kita semua harus memiliki pemikiran bersama. Itu mengapa kesenangan fisik mengunjungi keluarga lain, anak, cucu, teman, tetangga ditahan. Karena kita semua sekarang memprioritaskan orang lain. Dan itulah apa yang kita sebagai bangsa lakukan dengan sangat baik,” papar dia.
Selandia Baru dengan 5 juta jiwa itu memiliki infeksi yang lebih sedikit dibandingkan banyak negara lain. Tapi pemerintah ingin segera menghentikan penyebaran wabah itu.
Selandia Baru menjadi salah satu negara pertama yang mengharuskan semua pelancong yang datang untuk isolasi diri sendiri dan melarang perkumpulan orang dalam jumlah besar.
(sfn)