Gempa Guncang Kepulauan Kuril Rusia, Tak Ada Ancaman Tsunami
A
A
A
KURIL - Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kepulauan Kuril, Rusia, pada Rabu (25/3) pukul 09.49.14 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 7,6 Skala Richter (SR). Episenter gempabumi terletak pada koordinat 48,95 LU dan 157,53 BT, atau tepatnya berlokasi di Samudra Pasifik pada jarak 198 km arah tenggara Kepulauan Kuril Rusia pada kedalaman 49 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench),” ungkap pernyataan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.
Menurut dia, gempa bumi ini dipicu oleh adanya penyesaran naik (thrust fault). “Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Kepulauan Kuril dan sekitarnya pada skala intensitas V MMI guncangan gempa dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang yang tergantung bergoyang,” kata dia.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia, kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang,” ungkap dia.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik Amerika Serikat juga menyatakan Pantai Barat, Alaska dan British Columbia tidak menghadapi ancaman tsunami akibat gempa itu.
“Beberapa wilayah pantai AS mungkin mengalami perubahan ketinggian air laut yang tak merusak,” ungkap lembaga tersebut.
Asosiasi Meteorologi Jepang juga menyatakan kemungkinan perubahan gelombang laut tapi tak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 7,6 Skala Richter (SR). Episenter gempabumi terletak pada koordinat 48,95 LU dan 157,53 BT, atau tepatnya berlokasi di Samudra Pasifik pada jarak 198 km arah tenggara Kepulauan Kuril Rusia pada kedalaman 49 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench),” ungkap pernyataan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.
Menurut dia, gempa bumi ini dipicu oleh adanya penyesaran naik (thrust fault). “Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Kepulauan Kuril dan sekitarnya pada skala intensitas V MMI guncangan gempa dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang yang tergantung bergoyang,” kata dia.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia, kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang,” ungkap dia.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik Amerika Serikat juga menyatakan Pantai Barat, Alaska dan British Columbia tidak menghadapi ancaman tsunami akibat gempa itu.
“Beberapa wilayah pantai AS mungkin mengalami perubahan ketinggian air laut yang tak merusak,” ungkap lembaga tersebut.
Asosiasi Meteorologi Jepang juga menyatakan kemungkinan perubahan gelombang laut tapi tak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
(sfn)