WHO kepada Anak Muda: Anda Tak Kebal, COVID-19 Bisa Bunuh Anda
A
A
A
JENEWA - Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengirim pesan kepada anak-anak muda di seluruh dunia tentang bahaya virus corona baru, COVID-19. Dia memperingatkan bahwa anak-anak muda tidak kebal terhadap virus tersebut.
Tedros para pejabat kesehatan di seluruh dunia terus belajar tentang virus yang menyebabkan penyakit COVID-19. Dia mengatakan orang dengan usia yang lebih tua adalah yang paling terpukul oleh serangan virus ini, tetapi anak-anak muda juga tidak selamat.
Menurutnya, data dari banyak negara menunjukkan orang berusia 50 tahun ke bawah merupakan "proporsi yang signifikan" dari pasien yang membutuhkan rawat inap.
"Hari ini saya punya pesan untuk kaum muda; Anda bukan tak terkalahkan (kebal)," kata Tedros. “Virus ini bisa membuat Anda masuk rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuh Anda. Bahkan jika Anda tidak sakit, pilihan yang Anda ambil tentang ke mana Anda pergi bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati untuk orang lain," lanjut dia, seperti dikutip AP, Sabtu (21/3/2020).
Dia memberikan beberapa saran kepada orang-orang untuk memerhatikan kesehatan mental pada saat kecemasan meningkat tentang wabah COVID-19.
"Mendengarkan musik. Baca buku atau mainkan game, dan cobalah untuk tidak membaca atau menonton terlalu banyak berita jika itu membuat Anda cemas," kata Tedros.
WHO sudah menyatakan wabah COVID-19 sebagai pandemi sejak beberapa pekan lalu. Virus itu sudah menyebar ke 185 negara dengan jumlah kasus infeksi mencapai 275.541 orang. Jumlah kematian sudah mencapai 11.385 orang. Sedangkan pasien yang telah disembuhkan sebanyak 91.533 orang.
Angka kematian tertinggi di dunia terjadi di Italia sebanyak 4.032 orang, mengalahkan jumlah kematian di China 3.255 orang. Kematian di Iran sebanyak 1.433 orang, Spanyol 1.093 orang, Prancis 450 orang, Amerika Serikat 258 orang, Inggris 177 orang, Belanda 106 orang dan banyak negara lain termasuk Indonesia 32 orang.
Mayoritas orang yang terinfeksi virus corona baru hanya mengalami gejala ringan seperti demam, batuk kering dan kelelahan, dan bisa sembuh. Bagi sebagian orang, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang yang sudah memiliki masalah kesehatan maka efek serangan virus ini lebih parah.
Tedros para pejabat kesehatan di seluruh dunia terus belajar tentang virus yang menyebabkan penyakit COVID-19. Dia mengatakan orang dengan usia yang lebih tua adalah yang paling terpukul oleh serangan virus ini, tetapi anak-anak muda juga tidak selamat.
Menurutnya, data dari banyak negara menunjukkan orang berusia 50 tahun ke bawah merupakan "proporsi yang signifikan" dari pasien yang membutuhkan rawat inap.
"Hari ini saya punya pesan untuk kaum muda; Anda bukan tak terkalahkan (kebal)," kata Tedros. “Virus ini bisa membuat Anda masuk rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuh Anda. Bahkan jika Anda tidak sakit, pilihan yang Anda ambil tentang ke mana Anda pergi bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati untuk orang lain," lanjut dia, seperti dikutip AP, Sabtu (21/3/2020).
Dia memberikan beberapa saran kepada orang-orang untuk memerhatikan kesehatan mental pada saat kecemasan meningkat tentang wabah COVID-19.
"Mendengarkan musik. Baca buku atau mainkan game, dan cobalah untuk tidak membaca atau menonton terlalu banyak berita jika itu membuat Anda cemas," kata Tedros.
WHO sudah menyatakan wabah COVID-19 sebagai pandemi sejak beberapa pekan lalu. Virus itu sudah menyebar ke 185 negara dengan jumlah kasus infeksi mencapai 275.541 orang. Jumlah kematian sudah mencapai 11.385 orang. Sedangkan pasien yang telah disembuhkan sebanyak 91.533 orang.
Angka kematian tertinggi di dunia terjadi di Italia sebanyak 4.032 orang, mengalahkan jumlah kematian di China 3.255 orang. Kematian di Iran sebanyak 1.433 orang, Spanyol 1.093 orang, Prancis 450 orang, Amerika Serikat 258 orang, Inggris 177 orang, Belanda 106 orang dan banyak negara lain termasuk Indonesia 32 orang.
Mayoritas orang yang terinfeksi virus corona baru hanya mengalami gejala ringan seperti demam, batuk kering dan kelelahan, dan bisa sembuh. Bagi sebagian orang, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang yang sudah memiliki masalah kesehatan maka efek serangan virus ini lebih parah.
(mas)