Rouhani: Virus Corona Ujian dari Tuhan
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani menekankan, Teheran tidak pernah menunda mengumumkan penyebaran virus Corona di negara itu. Ia pun menyebut bahwa wabah virus Corona itu sebagai ujian dari Tuhan.
Hingga hari Rabu (18/3/2020), 1.135 orang di Iran telah meninggal karena virus Corona, dan ada 17.361 kasus yang dikonfirmasi.
“Virus Corona adalah ujian dari Tuhan. Kami telah jujur dengan orang-orang mengenai virus ini. Jangan memperhatikan apa yang dikatakan beberapa media dan individu,” Rouhani menekankan.
"Kami menyadari virus Corona berada di Iran pada 19 Februari, dan orang-orang diberitahu tentang itu pada hari yang sama," tambahnya.
"Kami mengadakan pemilu pada 21 Februari, dan kami bisa menunggu sampai setelah pemilu untuk memberi tahu publik, tetapi kami tidak melakukannya. Kami jujur dengan orang-orang," kata presiden Iran itu seperti dikutip dari Al Arabiya.
Pernyataan Rouhani ini berbeda dengan yang dikatakan oleh Wakil Menteri Kesehatan Iran, Reza Malekzadeh.
Pekan lalu Malekzadeh mengatakan, pemerintah memiliki beberapa penundaan dalam menginformasikan kepada publik tentang penyebaran virus Corona ke publik Iran. Malekzadeh tidak mengatakan secara pasti berapa hari Iran menunda mengumumkan penyebaran virus ke negara itu.
Rouhani lantas membandingkan transparansi Iran tentang penyebaran virus Corona dengan transparansi jatuhnya sebuah pesawat komersil Ukraina pada Januari lalu.
"Angkatan bersenjata juga jujur dengan orang-orang mengenai pesawat Ukraina," kata Rouhani.
"Propaganda palsu yang telah diluncurkan terhadap kita tentang berbagai masalah, termasuk virus Corona, tidak benar dan kami tidak memiliki penundaan," ia menambahkan.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menembak jatuh jet Ukraine International Airlines pada 8 Januari lalu dan menewaskan seluruh 176 penumpang. Iran mengklaim selama berhari-hari pesawat itu jatuh karena "kegagalan teknis," sebelum mengakui menembak jatuh pesawat.
Hingga hari Rabu (18/3/2020), 1.135 orang di Iran telah meninggal karena virus Corona, dan ada 17.361 kasus yang dikonfirmasi.
“Virus Corona adalah ujian dari Tuhan. Kami telah jujur dengan orang-orang mengenai virus ini. Jangan memperhatikan apa yang dikatakan beberapa media dan individu,” Rouhani menekankan.
"Kami menyadari virus Corona berada di Iran pada 19 Februari, dan orang-orang diberitahu tentang itu pada hari yang sama," tambahnya.
"Kami mengadakan pemilu pada 21 Februari, dan kami bisa menunggu sampai setelah pemilu untuk memberi tahu publik, tetapi kami tidak melakukannya. Kami jujur dengan orang-orang," kata presiden Iran itu seperti dikutip dari Al Arabiya.
Pernyataan Rouhani ini berbeda dengan yang dikatakan oleh Wakil Menteri Kesehatan Iran, Reza Malekzadeh.
Pekan lalu Malekzadeh mengatakan, pemerintah memiliki beberapa penundaan dalam menginformasikan kepada publik tentang penyebaran virus Corona ke publik Iran. Malekzadeh tidak mengatakan secara pasti berapa hari Iran menunda mengumumkan penyebaran virus ke negara itu.
Rouhani lantas membandingkan transparansi Iran tentang penyebaran virus Corona dengan transparansi jatuhnya sebuah pesawat komersil Ukraina pada Januari lalu.
"Angkatan bersenjata juga jujur dengan orang-orang mengenai pesawat Ukraina," kata Rouhani.
"Propaganda palsu yang telah diluncurkan terhadap kita tentang berbagai masalah, termasuk virus Corona, tidak benar dan kami tidak memiliki penundaan," ia menambahkan.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menembak jatuh jet Ukraine International Airlines pada 8 Januari lalu dan menewaskan seluruh 176 penumpang. Iran mengklaim selama berhari-hari pesawat itu jatuh karena "kegagalan teknis," sebelum mengakui menembak jatuh pesawat.
(ian)