Tidak Hanya Manusia, Virus Corona Juga Menyerang Anjing
A
A
A
JENEWA - Keganasan virus Corona Covid-19 tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan. Seekor anjing di Hong Kong dinyatakan positif terinfeksi virus Corona Covid-19. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pemimpin teknis program kedaruratan WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan, anjing itu diuji postif virus Corona meski tingkatnya rendah. Menurutnya, ilmuwan Hong Kong tidak yakin apakah anjing itu benar-benar terinfeksi atau terpapar virus dari permukaan yang terkontaminasi.
"Kami bekerja dengan mereka untuk memahami hasil, untuk memahami pengujian lebih lanjut apa yang mereka lakukan dan untuk memahami bagaimana mereka akan merawat hewan-hewan ini," kata Kerkhove saat konferensi pers di kantor pusat WHO di Jenewa, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (29/2/2020).
Menurut The Wall Street Journal, anjing itu dilaporkan milik seorang wanita berusia 60 tahun yang mengalami gejala virus Corona pada 12 Februari dan kemudian dinyatakan positif. Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Hong Kong mengatakan anjing itu tidak memiliki gejala apa pun.
"Penyeka rongga hidung dan mulutnya diuji 'lemah positif'," katanya dalam sebuah pernyataan.
Menurut badan itu anjing tersebut saat ini dikarantina di sebuah fasilitas di sebuah pelabuhan di Hong Kong. Dia akan dikembalikan kepada pemiliknya setelah tes untuk virus Coronanya menunjukkan hasil negatif.
Sebagai tindakan pencegahan, pemerintah Hong Kong mengatakan akan mengkarantina semua kucing, anjing, dan hewan peliharaan lainnya di fasilitas penampungan jika pemiliknya dinyatakan positif dan dikarantina untuk Covid-19.
Meskipun virus itu tampaknya muncul dari binatang - para ilmuwan meyakini dari kelelawar - saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan seperti anjing atau kucing dapat terinfeksi virus corona, kata departemen itu. Namun, situasinya masih berkembang, kata para ilmuwan.
Pada hari Kamis, Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (AS) mengatakan enam perusahaan obat hewan yang mencari bahan baku atau membuat produk jadi di China telah mengindikasikan mereka melihat gangguan dalam rantai pasokan yang dapat segera menyebabkan kekurangan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyarankan pemilik hewan peliharaan membatasi kontak dengan hewan peliharaan dan hewan lain jika pemiliknya terinfeksi Covid-19. Itu termasuk membelai, meringkuk, dicium atau dijilat, dan berbagi makanan.
Pemimpin teknis program kedaruratan WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan, anjing itu diuji postif virus Corona meski tingkatnya rendah. Menurutnya, ilmuwan Hong Kong tidak yakin apakah anjing itu benar-benar terinfeksi atau terpapar virus dari permukaan yang terkontaminasi.
"Kami bekerja dengan mereka untuk memahami hasil, untuk memahami pengujian lebih lanjut apa yang mereka lakukan dan untuk memahami bagaimana mereka akan merawat hewan-hewan ini," kata Kerkhove saat konferensi pers di kantor pusat WHO di Jenewa, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (29/2/2020).
Menurut The Wall Street Journal, anjing itu dilaporkan milik seorang wanita berusia 60 tahun yang mengalami gejala virus Corona pada 12 Februari dan kemudian dinyatakan positif. Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Hong Kong mengatakan anjing itu tidak memiliki gejala apa pun.
"Penyeka rongga hidung dan mulutnya diuji 'lemah positif'," katanya dalam sebuah pernyataan.
Menurut badan itu anjing tersebut saat ini dikarantina di sebuah fasilitas di sebuah pelabuhan di Hong Kong. Dia akan dikembalikan kepada pemiliknya setelah tes untuk virus Coronanya menunjukkan hasil negatif.
Sebagai tindakan pencegahan, pemerintah Hong Kong mengatakan akan mengkarantina semua kucing, anjing, dan hewan peliharaan lainnya di fasilitas penampungan jika pemiliknya dinyatakan positif dan dikarantina untuk Covid-19.
Meskipun virus itu tampaknya muncul dari binatang - para ilmuwan meyakini dari kelelawar - saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan seperti anjing atau kucing dapat terinfeksi virus corona, kata departemen itu. Namun, situasinya masih berkembang, kata para ilmuwan.
Pada hari Kamis, Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (AS) mengatakan enam perusahaan obat hewan yang mencari bahan baku atau membuat produk jadi di China telah mengindikasikan mereka melihat gangguan dalam rantai pasokan yang dapat segera menyebabkan kekurangan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyarankan pemilik hewan peliharaan membatasi kontak dengan hewan peliharaan dan hewan lain jika pemiliknya terinfeksi Covid-19. Itu termasuk membelai, meringkuk, dicium atau dijilat, dan berbagi makanan.
(ian)