33 Tentaranya Terbunuh di Idlib Suriah, Turki Mengadu ke AS dan NATO

Jum'at, 28 Februari 2020 - 14:56 WIB
33 Tentaranya Terbunuh di Idlib Suriah, Turki Mengadu ke AS dan NATO
33 Tentaranya Terbunuh di Idlib Suriah, Turki Mengadu ke AS dan NATO
A A A
ANKARA - Turki telah mengontak NATO dan Amerika Serikat (AS) untuk mengadukan kematian 33 tentaranya dalam serangan udara di Provinsi Idlib, Suriah.

Kontak aliansi itu memicu spekulasi bahwa Ankara akan memohon penerapan Pasal 5 NATO yang memungkinkan aliansi itu terlibat perang dengan Suriah dan Rusia.

“Serangan ke Turki adalah serangan terhadap NATO. Kami berharap bahwa langkah-langkah tertentu akan diambil untuk (membuat) zona larangan terbang (di Idlib)," kata juru bicara partai berkuasa, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Omer Celik, kepada wartawan di Ankara, Jumat (28/2/2020). (Baca: Perang Idlib Suriah Memanas, 29 Tentara Turki Tewas )

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengadakan pertemuan darurat para pejabat keamanan pada Kamis malam, setelah serangan udara—yang menurut Ankara dilakukan tentara rezim Suriah—di Idlib menewaskan 33 tentara Turki dan melukai sejumlah tentara lainnya,

Kontak telepon yang dilakukan Turki antara lain dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper.

"Esper dan mitranya dari Turki Hulusi Akar sedang mengeksplorasi cara-cara Amerika Serikat dapat bekerja sama dengan Turki dan komunitas internasional," kata juru bicara Pentagon Alyssa Farah tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

"Kami mendukung sekutu NATO kami; Turki, dan terus menyerukan untuk segera mengakhiri serangan tercela oleh rezim Assad, Rusia, dan pasukan yang didukung Iran," imbuh Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan. (Baca juga: 33 Tentaranya Terbunuh di Idlib, Turki: Rezim Suriah Bayar Mahal! )

Duta Besar AS untuk NATO Kay Bailey Hutchinson terkejut dengan kematian 33 tentara Turki di Idlib. "Ya ampun," katanya ketika wartawan mengatakan kepadanya tentang serangan udara pada hari Kamis.

“Ini perkembangan baru. Ini adalah perkembangan besar," ujarnya. "Tentu saja, semua (opsi) ada di atas meja," imbuh dia, seperti dikutip Russia Today.

Komentarnya menimbulkan spekulasi bahwa NATO mungkin mempertimbangkan penerapan Pasal 5 NATO. Pasal 5 aliansi itu menyatakan serangan terhadap satu anggota NATO adalah serangan terhadap semua negara anggota aliansi.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengutuk serangan udara yang terus-menerus tanpa pandang bulu oleh rezim Suriah dan pendukungnya, Rusia, di Provinsi Idlib. "Dia juga menyerukan Moskow dan Damaskus untuk menghentikan serangan mereka, menghormati hukum internasional dan mendukung upaya untuk solusi damai di Suriah dan mendesak semua pihak untuk meredam situasi berbahaya ini," kata layanan pers NATO.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6319 seconds (0.1#10.140)