Masa Inkubasi Virus Corona Bisa Lebih Panjang

Minggu, 16 Februari 2020 - 07:00 WIB
Masa Inkubasi Virus...
Masa Inkubasi Virus Corona Bisa Lebih Panjang
A A A
BEIJING - Masa inkubasi untuk virus Corona jenis baru bisa berlangsung selama 24 hari, jauh lebih panjang dari penelitian sebelumnya yakni 14 hari. Hal ini terungkap dalam sebuah studi yang dipimpin oleh Zhong Nanshan, seorang ahli infeksi saluran pernapasan dan ketua tim Komisi Kesehatan yang menyelidiki wabah tersebut.

Masa inkubasi adalah waktu yang dibutuhkan antara terpapar virus dan gejala yang muncul. Penelitian yang diterbitkan pada pertengahan Februari, mengungkapkan bahwa masa inkubasi adalah antara tiga hingga 24 hari, yang berarti bahwa lebih banyak orang mungkin memiliki coronavirus tanpa gejala yang terlihat daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Jika benar masa inkubasi virus Corona menjadi lebih panjang, maka hal ini akan mempengaruhi kebijakan banyak negara. Di mana, saat ini semua negara menerapkan karantina 14 hari untuk mereka yang baru pulang dari China atau yang melakukan kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi virus Corona.

Sementara itu, Adam Kucharski, seorang profesor epidemiologi penyakit menular, menuturkan, virus Corona baru, nCoV-2019, mungkin telah menginfeksi setidaknya 500 ribu orang di Wuhan, China, pada saat puncaknya dalam beberapa minggu mendatang.

"Dengan asumsi tren saat ini terus berlanjut, kami masih memproyeksikan puncak kasus virus pertengahan hingga akhir Februari di Wuhan. Ada banyak ketidakpastian, jadi saya berhati-hati dalam memilih satu nilai untuk puncak, tetapi itu mungkin berdasarkan data saat ini kita mungkin melihat prevalensi puncak lebih dari 5 persen," ucapnya.

Berdasarkan hal itu, prevalensi 5 persen sama dengan sekitar 500 ribu infeksi kumulatif. Itu berkali-kali lebih banyak dari yang diperhitungkan oleh otoritas kesehatan di Wuhan, yang hanya sekitar 16 ribu orang terinfeksi virus tersebut.

Kucharski menyebut, itu berpotensi berarti setidaknya 1 dari 20 orang akan terinfeksi di Wuhan pada saat puncak epidemi. Dia lalu mengatakan bahwa ini dapat berubah jika pola penularan melambat dalam beberapa hari mendatang.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1105 seconds (0.1#10.140)