Perangi Virus 'Setan' Corona, China Semprot Jalan hingga Pesawat
A
A
A
WUHAN - Wabah virus Corona baru, yang oleh Presiden Xi Jinping dinamai sebagai "virus setan", sudah membunuh 1.016 orang di China. Dalam perang melawan wabah tersebut, pihak berwenang negara itu menyemproti jalan-jalan kota, kendaraan, gedung hingga pesawat dengan disinfektan.
Berbagai video dari aksi pihak berwenang China itu telah bermunculan dalam beberapa hari terakhir. Salah satu video menunjukkan senjata semprot mirip meriam besar bergerak di sekitar kota-kota China, memenuhi jalanan dengan awan desinfektan.
Foto/Twitter @Globaltimesnews
Senjata desinfektan telah membanjiri kota-kota yang dikarantina seperti Wuhan—tempat virus Corona baru berasal. Menurut media pemerintah, uap atau awan disinfektan yang disemprotkan di jalan-jalan kota merupakan bagian dari kampanye sterilisasi seluruh kota.
"Warga China memuji langkah ini, berharap kota (Wuhan) ini akan kembali jadi tempat yang aman," tulis Global Times, media yang dikelola Partai Komunis China. Media itu berbagi video penyemprotan disinfektan di Twitter. (Baca: Ilmuwan Havard Khawatir Virus Corona di Indonesia Tak Terdeteksi )
Rekaman video lebih banyak dibagikan People's Daily yang menunjukkan jalan-jalan dipenuhi dengan uap putih tebal yang oleh media pemerintah itu disebut sebagai "pekerjaan disinfeksi penuh".
Menyemprot bangunan, pohon, dan area luas dengan disinfektan tidak sering terlihat dalam pengendalian penyakit. Tidak diketahui seberapa efektif cara ini akan terbukti dalam mengendalikan penyebaran virus Corona baru, 2019-nCoV .
Foto/People's Daily
Caitlin Rivers, yang bekerja sebagai asisten profesor di bidang keamanan kesehatan di Universitas Johns Hopkins, mengatakan menggunakan "kampanye sterilisasi" dengan semprotan adalah cara yang tidak biasa untuk menghentikan infeksi virus.
"Beberapa Coronavirus dapat bertahan di permukaan, tetapi saya biasanya tidak menganggap jalan sebagai permukaan yang saya khawatirkan," kata Rivers, seperti dikutip news.com.au, Selasa (11/2/2020). Dia mengatakan semprotan dapat digunakan untuk mengendalikan nyamuk.
Data global kasus baru virus Corona baru sekarang telah mencapai 40.554. Dari kasus-kasus yang dikonfirmasi, 40.235 di antaranya berada di China, dengan 6484 kasus dianggap parah, 296 di antaranya baru didiagnosis.
Berbagai video dari aksi pihak berwenang China itu telah bermunculan dalam beberapa hari terakhir. Salah satu video menunjukkan senjata semprot mirip meriam besar bergerak di sekitar kota-kota China, memenuhi jalanan dengan awan desinfektan.
Foto/Twitter @Globaltimesnews
Senjata desinfektan telah membanjiri kota-kota yang dikarantina seperti Wuhan—tempat virus Corona baru berasal. Menurut media pemerintah, uap atau awan disinfektan yang disemprotkan di jalan-jalan kota merupakan bagian dari kampanye sterilisasi seluruh kota.
"Warga China memuji langkah ini, berharap kota (Wuhan) ini akan kembali jadi tempat yang aman," tulis Global Times, media yang dikelola Partai Komunis China. Media itu berbagi video penyemprotan disinfektan di Twitter. (Baca: Ilmuwan Havard Khawatir Virus Corona di Indonesia Tak Terdeteksi )
Rekaman video lebih banyak dibagikan People's Daily yang menunjukkan jalan-jalan dipenuhi dengan uap putih tebal yang oleh media pemerintah itu disebut sebagai "pekerjaan disinfeksi penuh".
Menyemprot bangunan, pohon, dan area luas dengan disinfektan tidak sering terlihat dalam pengendalian penyakit. Tidak diketahui seberapa efektif cara ini akan terbukti dalam mengendalikan penyebaran virus Corona baru, 2019-nCoV .
Foto/People's Daily
Caitlin Rivers, yang bekerja sebagai asisten profesor di bidang keamanan kesehatan di Universitas Johns Hopkins, mengatakan menggunakan "kampanye sterilisasi" dengan semprotan adalah cara yang tidak biasa untuk menghentikan infeksi virus.
"Beberapa Coronavirus dapat bertahan di permukaan, tetapi saya biasanya tidak menganggap jalan sebagai permukaan yang saya khawatirkan," kata Rivers, seperti dikutip news.com.au, Selasa (11/2/2020). Dia mengatakan semprotan dapat digunakan untuk mengendalikan nyamuk.
Data global kasus baru virus Corona baru sekarang telah mencapai 40.554. Dari kasus-kasus yang dikonfirmasi, 40.235 di antaranya berada di China, dengan 6484 kasus dianggap parah, 296 di antaranya baru didiagnosis.
(mas)