Turis Inggris Diseret Polisi dari Pantai Maladewa karena Berbikini
A
A
A
MALE - Seorang turis perempuan asal Inggris diseret dari kawasan pantai Maladewa oleh polisi setempat karena mengenakan bikini di depan umum. Polisi bertindak setelah ada keluhan masyarakat bahwa turis itu berpakaian tidak pantas dan mabuk.
Sebuah rekaman video yang diambil dari tempat kejadian menunjukkan turis perempuan dengan aksen Inggris ditahan oleh setidaknya tiga petugas polisi di pulau Maafushi. Ketika para polisi berusaha memborgolnya, turis itu terdengar berteriak; "Anda melakukan pelecehan seksual terhadap saya."
Pria lain di lokasi kejadian terlihat menutupi sebagian tubuh perempuan itu dengan handuk saat dia dibawa pergi.
Setelah penangkapan tersebut, Komisioner Kepolisian Maladewa Mohamed Hameed mengeluarkan permintaan maaf kepada si turis perempuan. Dia mengatakan insiden itu "ditangani dengan buruk" oleh petugas.
Polisi Maladewa mengaku menerima keluhan dari seorang anggota masyarakat bahwa seorang perempuan berpakaian tidak pantas dan mabuk saat berjalan di jalan utama pulau itu tak lama setelah pukul 17.00 pada hari Kamis.
"Perempuan itu didekati oleh tiga petugas, tetapi menolak untuk mematuhi peraturan lokal dan menunjukkan perlawanan," kata kepolisian setempat dalam sebuah pernyataan.
Dia kemudian ditangkap dan dibawa ke kantor polisi setempat sebelum akhirnya dibebaskan tanpa dikenai tuduhan sekitar pukul 19.10.
"Turis di pulau-pulau lokal diminta untuk menghormati kepekaan budaya masyarakat dan peraturan setempat dengan membatasi pemakaian pakaian renang ke daerah-daerah tertentu di pulau tempat masyarakat setempat tinggal," lanjut polisi, seperti dikutip dari Daily Mirror, Sabtu (8/2/2020).
"Layanan Kepolisian Maladewa dengan tulus meminta maaf kepada turis dan masyarakat atas cara yang disesalkan terjadi ketika insiden tersebut," imbuh polisi.
Situs berita lokal, Raajje.mv, melaporkan bahwa Maafushi adalah lokasi wisata yang populer. Di pulau itu, mengenakan bikini sangat dilarang. Namun demikian, pemakaiannya diizinkan di resor liburan.
Hameed melalui Twitter menyampaikan permintaan maaf polisi atas cara petugas menindak turis perempuan yang berbikini. "Insiden di Maafushi di mana petugas kami menahan seorang turis perempuan tampaknya ditangani dengan buruk. Saya minta maaf kepada turis dan publik untuk ini. Tantangan yang saya ambil adalah untuk memprofesionalkan layanan polisi dan kami sedang mengusahakannya," tulis dia.
"Masalah ini sedang diselidiki," lanjut Hameed. Layanan polisi setempat mengatakan pengunjung ke Maladewa harus memperhatikan kepekaan lokal ketika mengunjungi pulau-pulau yang dihuni masyarakat lokal.
Menurut polisi, penyelidikan atas insiden tersebut telah diluncurkan untuk memastikan tindakan tidak proporsional tidak diterapkan dalam situasi seperti itu.
Sebuah travel advice pemerintah Inggris untuk Republik Maladewa menyatakan bahwa pengunjung ke negara Samudra Hindia tersebut harus peka terhadap standar pakaian setempat ketika mengunjungi pulau-pulau non-resor.
"Tujuan wisata populer ini adalah negara Islam dan bahwa wisatawan harus menghormati tradisi, adat, hukum, dan agama setempat setiap saat," bunyi travel advice pemerintah Inggris.
Negara Maladewa terdiri dari sekitar 1.200 pulau kecil dan terletak sekitar 400 mil barat daya Sri Lanka.
Sebuah rekaman video yang diambil dari tempat kejadian menunjukkan turis perempuan dengan aksen Inggris ditahan oleh setidaknya tiga petugas polisi di pulau Maafushi. Ketika para polisi berusaha memborgolnya, turis itu terdengar berteriak; "Anda melakukan pelecehan seksual terhadap saya."
Pria lain di lokasi kejadian terlihat menutupi sebagian tubuh perempuan itu dengan handuk saat dia dibawa pergi.
Setelah penangkapan tersebut, Komisioner Kepolisian Maladewa Mohamed Hameed mengeluarkan permintaan maaf kepada si turis perempuan. Dia mengatakan insiden itu "ditangani dengan buruk" oleh petugas.
Polisi Maladewa mengaku menerima keluhan dari seorang anggota masyarakat bahwa seorang perempuan berpakaian tidak pantas dan mabuk saat berjalan di jalan utama pulau itu tak lama setelah pukul 17.00 pada hari Kamis.
"Perempuan itu didekati oleh tiga petugas, tetapi menolak untuk mematuhi peraturan lokal dan menunjukkan perlawanan," kata kepolisian setempat dalam sebuah pernyataan.
Dia kemudian ditangkap dan dibawa ke kantor polisi setempat sebelum akhirnya dibebaskan tanpa dikenai tuduhan sekitar pukul 19.10.
"Turis di pulau-pulau lokal diminta untuk menghormati kepekaan budaya masyarakat dan peraturan setempat dengan membatasi pemakaian pakaian renang ke daerah-daerah tertentu di pulau tempat masyarakat setempat tinggal," lanjut polisi, seperti dikutip dari Daily Mirror, Sabtu (8/2/2020).
"Layanan Kepolisian Maladewa dengan tulus meminta maaf kepada turis dan masyarakat atas cara yang disesalkan terjadi ketika insiden tersebut," imbuh polisi.
Situs berita lokal, Raajje.mv, melaporkan bahwa Maafushi adalah lokasi wisata yang populer. Di pulau itu, mengenakan bikini sangat dilarang. Namun demikian, pemakaiannya diizinkan di resor liburan.
Hameed melalui Twitter menyampaikan permintaan maaf polisi atas cara petugas menindak turis perempuan yang berbikini. "Insiden di Maafushi di mana petugas kami menahan seorang turis perempuan tampaknya ditangani dengan buruk. Saya minta maaf kepada turis dan publik untuk ini. Tantangan yang saya ambil adalah untuk memprofesionalkan layanan polisi dan kami sedang mengusahakannya," tulis dia.
"Masalah ini sedang diselidiki," lanjut Hameed. Layanan polisi setempat mengatakan pengunjung ke Maladewa harus memperhatikan kepekaan lokal ketika mengunjungi pulau-pulau yang dihuni masyarakat lokal.
Menurut polisi, penyelidikan atas insiden tersebut telah diluncurkan untuk memastikan tindakan tidak proporsional tidak diterapkan dalam situasi seperti itu.
Sebuah travel advice pemerintah Inggris untuk Republik Maladewa menyatakan bahwa pengunjung ke negara Samudra Hindia tersebut harus peka terhadap standar pakaian setempat ketika mengunjungi pulau-pulau non-resor.
"Tujuan wisata populer ini adalah negara Islam dan bahwa wisatawan harus menghormati tradisi, adat, hukum, dan agama setempat setiap saat," bunyi travel advice pemerintah Inggris.
Negara Maladewa terdiri dari sekitar 1.200 pulau kecil dan terletak sekitar 400 mil barat daya Sri Lanka.
(mas)