Korban Tewas Gempa Turki Jadi 39 Orang, Dua Orang Masih Hilang
A
A
A
ELAZIG - Korban tewas akibat gempa bumi di Turki bertambah menjadi 39 orang. Tim penyelamat masih mencari dua korban hilang yang masih berada di bawah reruntuhan puing.
Gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter (SR) itu mengakibatkan 35 orang tewas di provinsi Elazig dan empat orang di Malatya. Lebih dari 1.600 orang lainnya terluka, termasuk 86 orang yang masih dirawat di rumah sakit. Meski demikian tak ada dari mereka yang mengalami luka serius.
Dua orang masih di bawah puing gedung di Elazig, 550 km timur Ankara. Sebanyak 45 orang telah diselamatkan dari bawah puing sejauh ini selama proses pencarian.
Otoritas memperingatkan warga agar tidak masuk gedung yang rusak karena bahaya roboh dan gempa susulan. Banyak warga yang tinggal di tempat penampungan saat suhu turun hingga 6 derajat Celsius pada Senin (27/1) pagi.
Saat berpidato di Elazig, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Turki Suleyman Soylu menjelaskan pemerintah akan memberikan dukungan keuangan pada korban gempa yang rumahnya rusak. Sekitar 1.000 rumah sementara akan dibangun. "Beberapa sekolah dan masjid digunakan sebagai tempat penampungan korban gempa," ujar Soylu, dilansir Reuters.
Menteri Urbanisasi Turki Murat Kurum menyatakan otoritas mulai menghancurkan 22 gedung yang rusak di Elazig. Konstruksi untuk 2.000 rumah baru di provinsi itu diperkirakan akan selesai pada akhir tahun.
Turki memiliki sejarah gempa berkekuatan besar. Lebih dari 17.000 orang tewas pada Agustus 1999 saat gempa berkekuatan 7,6 SR menerjang Izmit, kota di tenggara Istanbul.
Pada 2011, gempa di timur kota Van menewaskan lebih dari 500 orang.
Gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter (SR) itu mengakibatkan 35 orang tewas di provinsi Elazig dan empat orang di Malatya. Lebih dari 1.600 orang lainnya terluka, termasuk 86 orang yang masih dirawat di rumah sakit. Meski demikian tak ada dari mereka yang mengalami luka serius.
Dua orang masih di bawah puing gedung di Elazig, 550 km timur Ankara. Sebanyak 45 orang telah diselamatkan dari bawah puing sejauh ini selama proses pencarian.
Otoritas memperingatkan warga agar tidak masuk gedung yang rusak karena bahaya roboh dan gempa susulan. Banyak warga yang tinggal di tempat penampungan saat suhu turun hingga 6 derajat Celsius pada Senin (27/1) pagi.
Saat berpidato di Elazig, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Turki Suleyman Soylu menjelaskan pemerintah akan memberikan dukungan keuangan pada korban gempa yang rumahnya rusak. Sekitar 1.000 rumah sementara akan dibangun. "Beberapa sekolah dan masjid digunakan sebagai tempat penampungan korban gempa," ujar Soylu, dilansir Reuters.
Menteri Urbanisasi Turki Murat Kurum menyatakan otoritas mulai menghancurkan 22 gedung yang rusak di Elazig. Konstruksi untuk 2.000 rumah baru di provinsi itu diperkirakan akan selesai pada akhir tahun.
Turki memiliki sejarah gempa berkekuatan besar. Lebih dari 17.000 orang tewas pada Agustus 1999 saat gempa berkekuatan 7,6 SR menerjang Izmit, kota di tenggara Istanbul.
Pada 2011, gempa di timur kota Van menewaskan lebih dari 500 orang.
(sfn)