Tak Hanya Kelelawar, Pasar di Wuhan Juga Jual Musang hingga Serigala

Minggu, 26 Januari 2020 - 01:09 WIB
Tak Hanya Kelelawar,...
Tak Hanya Kelelawar, Pasar di Wuhan Juga Jual Musang hingga Serigala
A A A
WUHAN - Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China saat ini menjadi perhatian dunia setelah menjadi "titik nol" pernyebaran virus baru. Virus tersebut dilaporkan berasal dari kelelawar, yang kemudian dikonsumsi oleh penduduk kota tersebut.

Melansir South China Morning Post, penduduk di kota Wuhan memang menjual dan mengkonsumsi hewan, yang jarang dikonsumsi masyarakat dunia pada umumnya. Bukan hanya kelelawar, di Pasar Makanan Laut Huanan di Wuhan juga dijual ular, musang, hingga serigala.

Pasar itu diketahui ditutup pada akhir Desember lalu, pada awal penyebaran virus tersebut. Saat ini, pasar itu berada di bawah pengawasan ketat oleh staf keamanan.

Satu kios yang berada di sisi timur pasar menarik perhatian orang secara online. Menurut menu yang diunggah pemilih kiso di Dazhong Dianping, aplikasi ulasan dan penilaian paling populer di China, mereka menyediakan sekitar 100 varietas hewan dan unggas hidup, mulai dari rubah, serigala, dan juga musang kelapa.

Musang dianggap oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai perantara virus dari kelelawar yang kemudian menjangkit manusia di pasar basah di provinsi Guangdong dekat Hong Kong yang menyebabkan berjangkitnya sindrom pernapasan akut atau SARS pada tahun 2002 lalu. SARS membunuh 774 orang di seluruh dunia.

Penduduk setempat mengkonfirmasi bahwa kepiting, udang, dan bass bergaris adalah barang utama yang dijual di pasar seluas 50.000 meter persegi itu. Tetapi di sudut lain, binatang eksotis juga dijual belikan.

Seorang wanita yang tinggal dekat pasar mengatakan, dia melihat beberapa pemilik kios menjual hewan hidup di pasar. "Ada kura-kura, ular, tikus, landak, dan burung," kata wanita bermarga Ai tersebut. (Baca juga: Virus Corona Diduga Lepas dari Laboratorium Senjata Biologis Wuhan)

Sebuah pemberitahuan dari Administrasi Wuhan untuk Industri dan Perdagangan pada bulan September juga menunjukkan bahwa hewan hidup sering dijual di pasar. Dalam pemberitahuan tersebut, dikatakan bahwa pejabat pemerintah memeriksa delapan kios yang menjual hewan hidup, termasuk katak harimau, ular, dan landak, dan memeriksa lisensi bisnis satwa liar mereka dan dokumen persetujuan.

Menurut hukum perlindungan satwa liar China, pembiakan satwa liar untuk tujuan komersial diperbolehkan di Negeri Tirai Bambu itu. Tetapi, mereka harus mendapatkan lisensi dari otoritas provinsi untuk dapat menjual satwa liar tersebut.

Otoritas kesehatan di Wuhan sendiri telah mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan kontrol pada pasar pertanian dan makanan laut, dan melarang penjualan unggas hidup dan satwa liar.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0947 seconds (0.1#10.140)