Wuhan, Kota Kecil Sebesar London Asal Virus Misterius Mematikan
A
A
A
BEIJING - Nama kota Wuhan di China tengah mendadak terkenal seperti kota-kota besar di China macam Beijing atau Shanghai. Namun lokasi kemunculan virus corona baru mematikan ini pada kenyataannya adalah sebuah kota metropolitan yang mempunyai koneksi ke setiap bagian dunia.
Data PBB menunjukkan bahwa dari 2018, sebanyak 8,1 juta orang tinggal di kota Wuhan. Ini membuat Wuhan sedikit lebih kecil dari London, tetapi jauh lebih besar dari Ibu Kota Amerika Serikat (AS), Washington.
Estimasi ini menjadikan Wuhan sebagai kota terbesar ke-42 di dunia, dan terbesar ketujuh di Negeri Tirai Bambu seperti dilansir dari BBC, Rabu (22/1/2020).
Kota Wuhan dibangun di sepanjang sungai Yangtze dan, menurut situs webnya, kota ini adalah dasar dari manufaktur berteknologi tinggi dan manufaktur tradisional.
Kota ini memiliki serangkaian zona industri, 52 lembaga pendidikan tinggi, dan mengklaim lebih dari 700 ribu siswa - termasuk jumlah mahasiswa sarjana terbesar di negara ini.
Sekitar 230 dari 500 perusahaan terbesar di dunia, berdasarkan daftar Fortune Global, telah berinvestasi di Wuhan. Sebagian karena hubungan historis, namun ada juga investasi terkenal dari Prancis. Lebih dari 100 perusahaan Prancis telah berinvestasi di kota ini. Dua pabrikan otomotif asal Prancis, Peugeot-Citroen memiliki pabrik patungan China di sana.
Wuhan juga dapat berfungsi sebagai pintu gerbang ke Tiga Ngarai - kawasan wisata dan rumah bagi bendungan listrik tenaga air yang besar.
Gambaran sebanyak itu adalah ukuran serta pengaruh ekonomi dari Wuhan yang menjelaskan mengapa virus ini menyebar dengan cepat ke seluruh Asia, dan bahkan AS.
Singkatnya, mengapa virus mematikan itu menyebar begitu luas karena banyak orang mengunjungi Wuhan dan membawa pulang virus tersebut bersama mereka.
Jadi, meskipun virus corona berasal dari pasar makanan laut lokal, aliran orang masuk dan keluar dari Wuhan telah memastikan penyebarannya.
Sekedar informasi, bandara internasional Wuhan menangani sekitar 20 juta penumpang pada tahun 2016. Bandara ini juga menawarkan penerbangan langsung ke London, Paris, Dubai, dan kota-kota lain di seluruh dunia.
Pasien asal AS, misalnya, terpapar virus mematikan tersebut karena baru-baru ini mengunjungi Wuhan, sama halnya dengan kedua pasien dari Jepang. Sedangkan pasien asal Korea terpapar karena tinggal di sana. Sementara untuk kasus di Thailand, penderitanya adalah turis China yang berasal dari Wuhan.
Arus besar orang masuk dan keluar dari Wuhan akan meningkat pada mendekatnya perayaan Tahun Baru Imlek, dan jutaan orang pulang untuk merayakannya.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan para pelancong harus menghindari Wuhan, dan penduduk Wuhan tidak boleh meninggalkan kota.
Tetapi status Wuhan sebagai salah satu tempat terbesar - dan paling terhubung - di dunia membuat kasus penyakit internasional ini hampir pasti akan terus muncul.
Data PBB menunjukkan bahwa dari 2018, sebanyak 8,1 juta orang tinggal di kota Wuhan. Ini membuat Wuhan sedikit lebih kecil dari London, tetapi jauh lebih besar dari Ibu Kota Amerika Serikat (AS), Washington.
Estimasi ini menjadikan Wuhan sebagai kota terbesar ke-42 di dunia, dan terbesar ketujuh di Negeri Tirai Bambu seperti dilansir dari BBC, Rabu (22/1/2020).
Kota Wuhan dibangun di sepanjang sungai Yangtze dan, menurut situs webnya, kota ini adalah dasar dari manufaktur berteknologi tinggi dan manufaktur tradisional.
Kota ini memiliki serangkaian zona industri, 52 lembaga pendidikan tinggi, dan mengklaim lebih dari 700 ribu siswa - termasuk jumlah mahasiswa sarjana terbesar di negara ini.
Sekitar 230 dari 500 perusahaan terbesar di dunia, berdasarkan daftar Fortune Global, telah berinvestasi di Wuhan. Sebagian karena hubungan historis, namun ada juga investasi terkenal dari Prancis. Lebih dari 100 perusahaan Prancis telah berinvestasi di kota ini. Dua pabrikan otomotif asal Prancis, Peugeot-Citroen memiliki pabrik patungan China di sana.
Wuhan juga dapat berfungsi sebagai pintu gerbang ke Tiga Ngarai - kawasan wisata dan rumah bagi bendungan listrik tenaga air yang besar.
Gambaran sebanyak itu adalah ukuran serta pengaruh ekonomi dari Wuhan yang menjelaskan mengapa virus ini menyebar dengan cepat ke seluruh Asia, dan bahkan AS.
Singkatnya, mengapa virus mematikan itu menyebar begitu luas karena banyak orang mengunjungi Wuhan dan membawa pulang virus tersebut bersama mereka.
Jadi, meskipun virus corona berasal dari pasar makanan laut lokal, aliran orang masuk dan keluar dari Wuhan telah memastikan penyebarannya.
Sekedar informasi, bandara internasional Wuhan menangani sekitar 20 juta penumpang pada tahun 2016. Bandara ini juga menawarkan penerbangan langsung ke London, Paris, Dubai, dan kota-kota lain di seluruh dunia.
Pasien asal AS, misalnya, terpapar virus mematikan tersebut karena baru-baru ini mengunjungi Wuhan, sama halnya dengan kedua pasien dari Jepang. Sedangkan pasien asal Korea terpapar karena tinggal di sana. Sementara untuk kasus di Thailand, penderitanya adalah turis China yang berasal dari Wuhan.
Arus besar orang masuk dan keluar dari Wuhan akan meningkat pada mendekatnya perayaan Tahun Baru Imlek, dan jutaan orang pulang untuk merayakannya.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan para pelancong harus menghindari Wuhan, dan penduduk Wuhan tidak boleh meninggalkan kota.
Tetapi status Wuhan sebagai salah satu tempat terbesar - dan paling terhubung - di dunia membuat kasus penyakit internasional ini hampir pasti akan terus muncul.
(ian)