Pulau Gunung Api Taal Bakal Dinyatakan Tak Bertuan usai Meletus Hebat

Selasa, 21 Januari 2020 - 16:15 WIB
Pulau Gunung Api Taal...
Pulau Gunung Api Taal Bakal Dinyatakan Tak Bertuan usai Meletus Hebat
A A A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menyetujui rencana untuk mendeklarasikan pulau Luzon, lokasi Gunung Berapi Taal, sebagai "tanah tak bertuan". Langkah itu secara efektif mengakhiri kemungkinan mantan penghuninya kembali ke kehidupan mereka di sana.

Duterte belum mengeluarkan keputusan resmi dalam hal ini. Badan vulkanologi Filipina telah lama menyatakan Luzon sebagai "zona bahaya permanen", namun penduduk desa telah tinggal dan bekerja di sana selama beberapa dekade.

Para pejabat sekarang menyerukan agar peraturan diperketat dan ditegakkan dengan lebih keras di masa depan.

Sebauh rekaman drone yang diambil pada hari Sabtu menunjukkan seluruh pulau dan hampir semua yang ada di sana, mulai dari rumah dan kendaraan yang ditinggalkan hingga tumbuh-tumbuhan, semuanya dilapisi abu tebal.

Menteri Dalam Negeri Eduardo Ano telah menugaskan pejabat setempat menyusun rencana relokasi untuk penduduk yang dipindahkan. Dia meminta lahan seluas tiga hektare untuk menampung sekitar 6.000 keluarga yang dievakuasi dari pulau Luzon. Situs baru untuk para penduduk harus berjarak minimal 17 kilometer (10 mil) dari gunung berapi demi keselamatan penghuni.

“Mereka tinggal di gunung berapi itu sendiri dengan 47 kawah. Itu sangat berbahaya. Ini seperti memiliki pistol yang diarahkan kepada Anda," kata Renato Solidum, kepala institut vulkanologi Filipina, seperti dikutip Russia Today, Senin (20/1/2020).

Gunung Api Taal tetap berada pada tingkat ancaman tertinggi kedua sejak mulai meletus pada 12 Januari 2020. Gunung itu mengindikasikan bahaya yang akan segera terjadi, di mana gempa bumi yang terus-menerus dan berbagai tanda bahwa magma masih naik di ruang vulkanik.

Tidak ada kematian yang secara langsung dikaitkan dengan letusan gunung berapi tersebut, meskipun ratusan orang telah dirawat karena kesulitan bernapas yang berhubungan dengan abu vulkanik.

Phivolcs, badan pemantau Filipina untuk gempa bumi, gunung berapi dan tsunami, mencatat setidaknya 12 gempa kecil terjadi dalam 12 jam pada hari Senin.
(mas)
Berita Terkait
Mundur dari Dunia Politik,...
Mundur dari Dunia Politik, Duterte Calonkan Putrinya Jadi Capres
Larang Putrinya Nyapres,...
Larang Putrinya Nyapres, Duterte: Ini Bukan untuk Perempuan
Presiden Filipina Duterte...
Presiden Filipina Duterte Bersaing dengan Putrinya Perebutkan Kursi Wapres
PBB: Puluhan Ribu Tewas...
PBB: Puluhan Ribu Tewas dalam Perang Narkoba di Filipina
Putra Mendiang Diktator...
Putra Mendiang Diktator Marcos Maju dalam Pilpres Filipina
Sara Duterte Resmi Dilantik...
Sara Duterte Resmi Dilantik sebagai Wakil Presiden Filipina yang Baru
Berita Terkini
Pakar Ungkap Mengapa...
Pakar Ungkap Mengapa Putin Inginkan Pangkalan di Indonesia, Ada Kaitannya dengan AS
1 jam yang lalu
Zelensky: China Memasok...
Zelensky: China Memasok Senjata ke Rusia!
2 jam yang lalu
Dramatis, Penumpang...
Dramatis, Penumpang Tembak Pria AS yang Mencoba Membajak Pesawat
3 jam yang lalu
Viral, Pimpinan Universitas...
Viral, Pimpinan Universitas India Oleskan Kotoran Sapi ke Dinding Kelas untuk Redam Panas
3 jam yang lalu
Penembakan Massal Guncang...
Penembakan Massal Guncang Universitas Florida AS, Pelakunya Anak Polisi
4 jam yang lalu
Pangeran Arab Saudi...
Pangeran Arab Saudi Temui Khamenei untuk Pertama Kalinya, Sampaikan Surat Raja Salman
5 jam yang lalu
Infografis
Pasukan Rusia Dapat...
Pasukan Rusia Dapat Penyembur Api Tak Tertandingi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved