Trump Merespons dengan Berapi-api Pemanggilan Sidang Pemakzulan Senat

Minggu, 19 Januari 2020 - 09:35 WIB
Trump Merespons dengan...
Trump Merespons dengan Berapi-api Pemanggilan Sidang Pemakzulan Senat
A A A
WASHINGTON - Tim hukum Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tanggapan berapi-api atas panggilan sidang pemakzulan oleh Senat. Tanggapan itu memberikan gambaran terkait dengan pembelaan pemakzulan oleh Gedung Putih.

Jawaban Trump pada Sabtu atas panggilan resmi sidang pemakzulan oleh Senat menyebut dua pasal pemakzulan yang disahkan oleh DPR bulan lalu sebagai serangan berbahaya terhadap hak rakyat Amerika untuk secara bebas memilih presiden mereka.

"Ini adalah upaya berani dan melanggar hukum untuk membatalkan hasil pemilu 2016 dan mengganggu pemilu 2020, sekarang hanya beberapa bulan lagi," begitu bunyi dokumen jawaban tim hukum Trump seperti dikutip dari VOA, Minggu (19/1/2020).

Dua orang yang dekat dengan tim hukum presiden mengungkapkan hal tersebut dengan syarat identitas mereka dirahasiakan.

Tim hukum Trump, yang dipimpin oleh penasihat Gedung Putih Pat Cipollone dan pengacara pribadi Trump, Jay Sekulow, menantang pemakzulan baik atas dasar prosedural dan konstitusional. Mereka mengklaim Trump telah dianiaya oleh Partai Demokrat yang menguasai DPR dan ia tidak melakukan kesalahan.

Pengacara Trump berpendapat bahwa pasal-pasal pemakzulan inkonstitusional dan tidak sah karena mereka tidak menuduh suatu kejahatan. Trump dimakzulkan oleh DPR dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalang-halangi Kongres.

Berdasarkan Konstitusi pemakzulan adalah proses politik, bukan kriminal, dan presiden yang dapat dicopot dari jabatannya dinyatakan bersalah atas apa pun yang dianggap oleh anggota parlemen sebagai kejahatan tinggi dan pelanggaran berat.

Jawaban Trump atas panggilan tersebut adalah respons pertama dalam apa yang akan menjadi beberapa putaran argumen sebelum persidangan diharapkan secara resmi dimulai pada hari Selasa.

DPR akan mengajukan secara singkat menguraikan kasusnya untuk pemakzulan pada Sabtu waktu setempat. Trump akan mengajukan penjelasan hukum yang lebih rinci pada hari Senin, dan DPR akan dapat menanggapi penjelasan Trump pada hari Selasa.
(ian)
Berita Terkait
Dimakzulkan Kedua Kali,...
Dimakzulkan Kedua Kali, Trump Minta Pendukungnya Tetap Tenang
Trump Jadi Presiden...
Trump Jadi Presiden AS Pertama yang Dimakzulkan Dua Kali
Pendukung Trump dan...
Pendukung Trump dan Massa Anti-Trump Bentrok di Washington DC
Donald Trump Kampanye...
Donald Trump Kampanye Pilpres Tanpa Kenakan Masker
Amerika Serikat Darurat...
Amerika Serikat Darurat Ekonomi, Berdampak ke Indonesia?
Pendukung Donald Trump...
Pendukung Donald Trump Kembali Berunjuk Rasa di Arizona
Berita Terkini
Pangeran Arab Saudi...
Pangeran Arab Saudi Temui Khamenei untuk Pertama Kalinya, Sampaikan Surat Raja Salman
28 menit yang lalu
Militer Israel Akan...
Militer Israel Akan Duduki Wilayah Gaza, Lebanon, dan Suriah Tanpa Batas Waktu
52 menit yang lalu
Rusia: Jerman Terlibat...
Rusia: Jerman Terlibat Perang Jika Ukraina Gunakan Rudal Taurus!
1 jam yang lalu
Emir Qatar Tiba di Moskow,...
Emir Qatar Tiba di Moskow, Bertemu Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah
10 jam yang lalu
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
11 jam yang lalu
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
12 jam yang lalu
Infografis
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved