Siapakah Mikhail Mishustin, Perdana Menteri Baru Rusia?

Jum'at, 17 Januari 2020 - 10:10 WIB
Siapakah Mikhail Mishustin, Perdana Menteri Baru Rusia?
Siapakah Mikhail Mishustin, Perdana Menteri Baru Rusia?
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menunjuk sosok baru untuk menggantikan Dmitry Medvedev sebagai Perdana Menteri Rusia. Sosok tersebut, menurut Kremlin adalah pemimpin Layanan Pajak Federal Rusia, Mikhail Mishustin.

Penunjukkan Mikhail Mishustin pun mendapat restu dari Majelis Rendah Rusia, Duma.

Lalu siapakah sebenarnya Mikhail Mishustin?

Sosok bernama lengkap Mikhail Vladimirovich Mishustin ini bukanlah sosok politisi terkenal di Rusia. Karirnya sebagian besar dihabiskan sebagai tenokrat hingga sekarang. Pria kelahiran Moskow tahun 1966 itu bertanggung jawab atas pajak Rusia selama 10 tahun terakhir.

Pada 2008, ia juga menjabat sebagai kepala perusahaan investasi Rusia UFG, yang pada saat itu bekerja dengan Deutsche Bank Jerman.

Mishutin mendapat pujian karena memodernisasi sistem adminitrasi perpajakan Rusia yang kaku dan meningkatkan tingkat pengumpulan pajak. Ia digambarkan sebagai manajer profesional dan efektif yang memahami ekonomi dengan baik, yang membuatnya cocok untuk kabinet selama masa ketika ekonomi Rusia melemah.

"Tugas utama perdana menteri baru akan datang dari keharusan untuk memodernisasi ekonomi," tulis Abbas Gallyamov, mantan penulis pidato Kremlin yang banting stir menjadi analis politik independen.

"Mishutin memiliki reputasi seseorang yang memiliki pengalaman ini," sambungnya dalam postingan di facebook dikutip dari NBC News, Jumat (17/1/2020).

Meskipun karirnya berfokus pada masalah perpajakan, Mishutin sejatinya adalah seorang insinyur. Ia adalah lulusan Institut Instrumen Mesin STANKIN di Moskow, sekarang Universitas Teknologi Negeri Moskow STANKIN, pada tahun 1989. Meski begitu, menurut biografi resminya, ia memiliki gelar PhD dalam bidang ekonomi.

Ia juga pernah bertugas sebagai ahli IT pada 1990-an di International Computer Club, yang menurut kantor berita Rusia TASS, bertujuan untuk menarik informasi teknologi barat yang canggih ke Rusia, seperti dikutip dari Deutsche Welle.

Mishutin memiliki kesamaan dengan pendahulunya, Dmitri Medvedev. Kesamaan itu dalam hal merangkul teknologi dan telah banyak mendapat kredit karena digitalisasi sistem pajak Rusia. Hal ini membuat penurunan penghindaran pajak serta membawa banyak bisnis kecil ke ekonomi formal.

Tahun lalu, Mishutin mengatakan kepada surat kabar Kommersant bahwa Rusia perlu merangkul kecerdasan buatan dan teknologi digital.

"Jika kita tidak mengerti bagaimana dunia ini berkembang dan apa aturannya, jika kita bersikeras bahwa negara kita adalah bagian dari orde lama, dunia baru ini akan menjadikan kita korbannya," ujarnya kala itu.

Selain memiliki kesamaan dengan Medvedev, pria yang kini berusia 53 tahun itu juga memiliki kemiripan dengan Putin. Keduanya sama-sama penggemar hoki. Pria yang telah menikah dan mempunyai tiga anak ini bahkan sempat ikut bermain dalam sebuah pertandingan dengan pejabat dinas keamanan. Ia juga anggota dewan Federasi Hoki Es Rusia.

Majalah Forbes Rusia menempatkannya dalam posisi ke-54 sebagai pejabat negara dengan bayaran terbaik pada 2015 lalu dengan penghasilan USD3 juta atau sekitar Rp40,9 miliar.

Kurangnya ambisi politik Mishustin atau pengalaman politik mengindikasikan bahwa ia kemungkinan akan menjalankan keinginan Kremlin dengan patuh sebagai kepala Kabinet - yang ditunjukkan oleh beberapa komentator sangat penting dalam "periode transisi" reformasi konstitusi yang diajukan oleh Putin.

Rekam jejak Mishutin menginspirasi harapan bahwa sebagai perdana menteri, ia akan dapat mengguncang ekonomi negara yang mandek, sesuatu yang membuat warga Rusia frustasi dalam beberapa tahun terakhir.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5680 seconds (0.1#10.140)