Ribuan Warga Dekat Gunung Berapi Taal Menolak Dievakuasi
A
A
A
MANILA - Hampir 40.000 orang telah dievakuasi dari dekat gunung berapi Taal di Filipina yang dapat meletus kapan pun. Namun ribuan orang lainnya menolak meninggalkan rumahnya atau telah kembali pulang ke rumahnya.
Kepulan debu dan lahar keluar dari kawah Taal untuk hari ketiga pada Selasa (14/1) waktu setempat. Gunung berapi itu terletak di tengah danau sekitar 70 km selatan pusat ibu kota Filipina, Manila.
Semua orang yang tinggal dalam radius 14 km dari gunung berapi itu diperintahkan mengungsi, totalnya bisa mencapai 300.000. Meski demikian, juru bicara badan bencana Mark Timbal yakin jumlah sebenarnya warga yang tinggal di sana jauh lebih sedikit.
"Secara resmi, sebanyak 38.200 orang telah dievakuasi," papar pernyataan badan bencana Filipina, dilansir Reuters.
Para pejabat setempat mengeluh banyak warga yang mempersulit upaya evakuasi dengan tetap tinggal di rumahnya. "Saya harus menutup Talisay untuk mencegah warga yang telah berada di pusat evakuasi kembali ke rumahnya," papar Walikota Talisay Gerry Natanauan, wilayah yang berada dalam zona bencana 311 meter dari gunung berapi.
"Mereka ingin memeriksa rumah mereka, barang milik mereka dan binatang mereka, tapi mereka tidak harus melakukan itu karena itu sangat berbahaya," ujar Natanauan.
Meskipun Taal merupakan salah satu gunung berapi aktif terkecil di dunia, gunung itu memiliki sejarah mematikan. Taal meletus pada 1911 dan menewaskan lebih dari 1.300 orang.
Beberapa celah baru telah terbuka, mengeluarkan material debu dan asap, dengan puluhan gempa terasa hingga di kota Tagaytay, tujuan turis populer berjarak 32 km.
"Jika letusan terjadi, tak seorang pun dapat kembali ke rumah mereka karena mereka akan hancur. Ancamannya sangat nyata," ungkap Renato Solidum, direktur Institut Volkanologi dan Seismologi Filipina.
Kepulan debu dan lahar keluar dari kawah Taal untuk hari ketiga pada Selasa (14/1) waktu setempat. Gunung berapi itu terletak di tengah danau sekitar 70 km selatan pusat ibu kota Filipina, Manila.
Semua orang yang tinggal dalam radius 14 km dari gunung berapi itu diperintahkan mengungsi, totalnya bisa mencapai 300.000. Meski demikian, juru bicara badan bencana Mark Timbal yakin jumlah sebenarnya warga yang tinggal di sana jauh lebih sedikit.
"Secara resmi, sebanyak 38.200 orang telah dievakuasi," papar pernyataan badan bencana Filipina, dilansir Reuters.
Para pejabat setempat mengeluh banyak warga yang mempersulit upaya evakuasi dengan tetap tinggal di rumahnya. "Saya harus menutup Talisay untuk mencegah warga yang telah berada di pusat evakuasi kembali ke rumahnya," papar Walikota Talisay Gerry Natanauan, wilayah yang berada dalam zona bencana 311 meter dari gunung berapi.
"Mereka ingin memeriksa rumah mereka, barang milik mereka dan binatang mereka, tapi mereka tidak harus melakukan itu karena itu sangat berbahaya," ujar Natanauan.
Meskipun Taal merupakan salah satu gunung berapi aktif terkecil di dunia, gunung itu memiliki sejarah mematikan. Taal meletus pada 1911 dan menewaskan lebih dari 1.300 orang.
Beberapa celah baru telah terbuka, mengeluarkan material debu dan asap, dengan puluhan gempa terasa hingga di kota Tagaytay, tujuan turis populer berjarak 32 km.
"Jika letusan terjadi, tak seorang pun dapat kembali ke rumah mereka karena mereka akan hancur. Ancamannya sangat nyata," ungkap Renato Solidum, direktur Institut Volkanologi dan Seismologi Filipina.
(sfn)